"Sebaik-baik manusia adalah orang yang panjang usianya dan bagus amal perbuatannya. Seburuk-buruk manusia adalah orang yang panjang usianya dan buruk amal perbuantannya” (HR Ahmad)
Alhamdulillah, Allah masih panjangkan usia kita sehingga ke 23 muharamm 1432H. Umur yang panjang adalah anugerah dan nikmat yang didambakan oleh semua orang. Mereka berusaha dengan segala cara untuk mencapai umur panjang.
Namun seringkali mereka tidak berfikir bagaimana mengisi umur yang panjanag tersebut dengan berbagai aktiviti yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Akibatnya, mereka menjadi orang yang paling buruk kerana mengisi kehidupannya dengan pelbagai kesia-siaan, kemaksiatan dan dosa. Jadi yang terpenting dalam kehidupan seorang insan, adalah mengerti bagaimana seharusnya mereka mengisi setiap anugerah saat yang dimiliki dengan pelbagai perkara yang bermanfaat di dunia dan akhirat. Sehingga, kesedaran untuk berbuat menghantarkan kita menjadi sebaik-baik manusia kerana telah mengisi kehidupan sepanjang usia dengan pelbagai amal kebajikan.
Istiqamah di atas keimanan dan amal kebajikan merupakan sesuatu yang sangat berat. Apabila seseorang mampu merialisasikannya, maka ia betul-betul menjadi insan yang terbaik.
dengan itu..
Bersyukurlah dengan nikmat masa yang Allah kuniakan..manfaatkanlah setiap detik yang dianugerahkan. kerna pasti, suatu masa, akan datang detik yang menyesakkan..dan persiapkanlah diri..
Tuesday, December 28, 2010
Friday, December 24, 2010
Erti hidup...
"Barangsiapa mengenyahkan satu kedukaan dunia dari seorang Mukmin maka Allah mengenyahkan kedukaan darinya pada hari kiamat. Barangsiapa memberikan kemudahan bagi orang yang kesulitan maka Allah akan memberinya kemudahan di dunia dan akhirat. Dan barangsiapa menutupi (aib) seorang Muslim maka Allah akan menutupi (aib)-Nya di dunia dan akhirat. Dan Allah senantiasa menolong hambanya selama ia menolong saudaranya." (H.R. Muslim)
=) Masih belajar mendidik diri untuk memberi kebahagiaan dan kegembiraan kepada orang lain....kerana sering kali didengari erti hidup adalah memberi..
"Mencari redha Allah"
=)
=) Masih belajar mendidik diri untuk memberi kebahagiaan dan kegembiraan kepada orang lain....kerana sering kali didengari erti hidup adalah memberi..
"Mencari redha Allah"
=)
Thursday, December 23, 2010
Buat mereka yang ku cintai..
Mama…
Hatiku mengucup kerinduan..
Rasanya lama sungguh ku tidak menatap wajahmu..
Merasai masakanmu, merebah kepala di bahumu
Ayah..
Lama sungguh ku tidak melihat senyuman mahalmu
Menemanimu dan menyediakan air untukmu..
Tatkala perasaan rindu menjengah..
Hanya padaNya ku mengadu
Bukan ku tidak mahu pulang..
Mahu sahaja ku terbang untuk memeluk kalian
Tetapi, ku tidak bisa..
Disini perlukan ku..
Di atas janjiku padaNya..
Mama..ayah..
Hanya untaian doa dan cinta ku hantarkan..
Sebagai penyegar cinta yang tidak pernah suram
Ku yakin, cinta Kalian tidak akan pernah suram
Kerana Dia sentiasa membekaliku rasa cinta ini
Kerana Dialah pemilik cinta itu..
Kerana Dia juga lebih mencintai melebihi cinta mama dan ayah padaku..
Mama..ayah..
Apa yang kulakarkan moga
Menjadi sebab bertemunya kita di SyurgaNya nanti.
ameen..
Huuu: windu juga dekat Ebdorrahman, jebok, kakak, babit...(mood homesick =(....)
"Ya Allah aku berlindung dari mu dari jiwa yang lemah untuk menyampai kebenaran, dan dari hati yang bungkam untuk mencegah kejahatan."
"Mencari redha Allah.."
Hatiku mengucup kerinduan..
Rasanya lama sungguh ku tidak menatap wajahmu..
Merasai masakanmu, merebah kepala di bahumu
Ayah..
Lama sungguh ku tidak melihat senyuman mahalmu
Menemanimu dan menyediakan air untukmu..
Tatkala perasaan rindu menjengah..
Hanya padaNya ku mengadu
Bukan ku tidak mahu pulang..
Mahu sahaja ku terbang untuk memeluk kalian
Tetapi, ku tidak bisa..
Disini perlukan ku..
Di atas janjiku padaNya..
Mama..ayah..
Hanya untaian doa dan cinta ku hantarkan..
Sebagai penyegar cinta yang tidak pernah suram
Ku yakin, cinta Kalian tidak akan pernah suram
Kerana Dia sentiasa membekaliku rasa cinta ini
Kerana Dialah pemilik cinta itu..
Kerana Dia juga lebih mencintai melebihi cinta mama dan ayah padaku..
Mama..ayah..
Apa yang kulakarkan moga
Menjadi sebab bertemunya kita di SyurgaNya nanti.
ameen..
Huuu: windu juga dekat Ebdorrahman, jebok, kakak, babit...(mood homesick =(....)
"Ya Allah aku berlindung dari mu dari jiwa yang lemah untuk menyampai kebenaran, dan dari hati yang bungkam untuk mencegah kejahatan."
"Mencari redha Allah.."
Tuesday, December 21, 2010
Relief..
Alhamdulillah...(Praise only to Him)
Finally, my research proposal accepted. Alhamdulillah..this is just like the beginning.. many more steps i need to take for the next dreams..really, special thanks to my supervisor, Dr Laith. My co-supervisor, Madam Yee, Sr Ani, my dearest friends and to forget prof Kamaruzzan Wan Su.. i would take all the comments and suggestions as a good guidance for me to conduct this research.
Really Prof, your wisdom of words at the END of the session always motivate us to do the best as we can..
Finally, my research proposal accepted. Alhamdulillah..this is just like the beginning.. many more steps i need to take for the next dreams..really, special thanks to my supervisor, Dr Laith. My co-supervisor, Madam Yee, Sr Ani, my dearest friends and to forget prof Kamaruzzan Wan Su.. i would take all the comments and suggestions as a good guidance for me to conduct this research.
Really Prof, your wisdom of words at the END of the session always motivate us to do the best as we can..
Thank You Very Much!!
Enjoy doing research!
Berusaha!
Rabbi Yassir Wala Tu'assir..
"Mencari Redha Allah"
Monday, December 20, 2010
Presentation of FYP
Gush!!
Nervous? Hmm..not really.. but..kind of (coz, my epinephrine, my sympathetic mechanism..really effective just now.)..hehe..after this (lunch break) I’ll be the first who present. Hopefully it will run smoothly…
Pray for me..=)
Rabbi Yassir...Wala Tu'assir..
"Mencari redha Allah."
Nervous? Hmm..not really.. but..kind of (coz, my epinephrine, my sympathetic mechanism..really effective just now.)..hehe..after this (lunch break) I’ll be the first who present. Hopefully it will run smoothly…
Pray for me..=)
Rabbi Yassir...Wala Tu'assir..
"Mencari redha Allah."
Wednesday, December 15, 2010
Wisdom of words from her!
Feeling really happy today, 10 Muharram 1432H. I think its long time not get wisdom of words from lecturer. Islamization of teaching..Really rare.. Today, she comes..become someone special for us. Teaching us without asking for thank you, sharing about life, about experience and the challenges that we will face in the future.. thanks a lot! We really need those words! It touches my heart! Seriously..
It’s true, "what comes from the heart, the place also in the heart.."
This world really need such teacher that act as noble mother to nurture people like us to be human in the future..May ALLAH bless all my teachers!
To all my friends...gud luck guys! let us becoming Muslim nurse in the future...this world really need us! lets prepare for it! BERUSAHA!!
"Mencari redha Allah.."
It’s true, "what comes from the heart, the place also in the heart.."
This world really need such teacher that act as noble mother to nurture people like us to be human in the future..May ALLAH bless all my teachers!
To all my friends...gud luck guys! let us becoming Muslim nurse in the future...this world really need us! lets prepare for it! BERUSAHA!!
"Mencari redha Allah.."
Monday, December 13, 2010
Final semester (Semester 8)
Praise only to Allah
One day of new semester already gone..some said “bertahan!”, other said “hanya sedikit waktu lagi.” They said “all of the pain will be gone soon..” . What come into my heart, how is the real life outside? Will I get what I’m get here? Am I can be tough to face the challenges soon?let everything to Him..because He knows the best for me..=)
Feeling like time goes too faster..Now, life as a student will come to the end. What I got here is too much! Teach me about life, teach me to be loved, teach me to love others, teach me to understand, teach me to be brave, teach me to be independent, teach me to give..soo many things I learned. I couldn’t imagine if Allah not chooses me to be here, where I’m? Praise only to Him..
It is true, hanya sedikit waktu lagi…with many dreams that still not realized yet..i need to work hard! Work till the end!
“Ya Allah permudahkan segalanya..”
"Mencari redha Allah.."
One day of new semester already gone..some said “bertahan!”, other said “hanya sedikit waktu lagi.” They said “all of the pain will be gone soon..” . What come into my heart, how is the real life outside? Will I get what I’m get here? Am I can be tough to face the challenges soon?let everything to Him..because He knows the best for me..=)
Feeling like time goes too faster..Now, life as a student will come to the end. What I got here is too much! Teach me about life, teach me to be loved, teach me to love others, teach me to understand, teach me to be brave, teach me to be independent, teach me to give..soo many things I learned. I couldn’t imagine if Allah not chooses me to be here, where I’m? Praise only to Him..
It is true, hanya sedikit waktu lagi…with many dreams that still not realized yet..i need to work hard! Work till the end!
“Ya Allah permudahkan segalanya..”
"Mencari redha Allah.."
Sunday, December 5, 2010
Salam Ma'al Hijrah!
Salam Ma'al Hijrah 1432H
"Selamat jalan, selamat menjadi teguran sejarah atas segala kekurangan dan kami berjanji tidak akan mengulangi kesalahan yang telah menyebabkan malapetaka dan kesengsaraan terhadap hidup kami di dunia mahupun di akhirat."Apa yang menarik pada setiap diri kita ketika memasuki tahun baru adalah munculnya kesedaran baru dalam diri kita iaitu kesedaran akan beberapa perkara :
Kesedaran bahwa diakui atau tidak, kuota umur kita telah berkurang.
Pelaburan pahala kita untuk simpanan di akhirat masih sangat sedikit dibandingkan dengan nikmat-nikmat Allah yang setiap detik sentiasa mengalir tiada putus kepada kita.
Kita seharusnya merasa malu di mana kita yang mengaku sebagai hamba Allah tetapi dalam banyak perkara, orientasi kita ialah menggunakan segala nikmat-nikmat Allah namun lupa bersyukur kepadaNya.
Kita sering menjadikan diri kita sebagai hamba dunia dan bukan hamba Allah dalam ertikata yang sebenarnya.
Kita masih sahaja lebih sibuk membuat pelaburan untuk kepentingan dunia daripada pelaburan untuk akhirat.
KEUTAMAAN BULAN MUHARRAM
Bulan Muharram merupakan salah satu dari empat bulan yang dimuliakan oleh Allah swt sejak diciptakannya langit dan bumi iaitu Zulqa'idah, Zulhijjah, Muharram dan Rajab maka oleh sebab itu dilarang untuk berperang di dalamnya.
Allah swt berfirman :
"Sesungguhnya jumlah bulan di dalam kitab Allah (Al Qur'an) itu ada dua belas bulan sejak Allah menciptakan langit dan bumi, empat di antaranya adalah bulan-bulan haram" (QS At Taubah : 36)Pada bulan muharram ini kita disunnahkan untuk berpuasa dan itu merupakan puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan.
Rasululllah saw bersabda :
"Sebaik-baik puasa setelah puasa Ramadhan adalah puasa di bulan Muharram dan sebaik-baik solat setelah solat fardhu adalah solat malam" (HR Muslim)
Selamat beribadat!
"Mencari redha Allah"
Thursday, December 2, 2010
Oncology posting part 2
Hari ni posting kat clinic oncology dan radiotherapy.. tidak banyak yang yang saya buat untuk skills nursing. memang kat clinic tidak banyak nursing procedure. Sempat duduk bilik tiga orang doctor, Doctor Azrif, Dr.Tan, Dr. Ebtisam..generally kami belajar bagaimana Dr counselling patient..dan selebihnya penat berdiri tepi Doctor..huhu
Most patient datang adalah untuk follow up treatment dan ada juga new case. Hari ni new case adalah 2 kes NPC (nasophryngeal carcinoma), dan dua-dua patient adalah 20an. Seorang 27 years old dan seorang lagi 24 tahun.(Cancer tak kira umur ya...)
sekali lagi saya dan Razida terlompong apabila mendengar kos perawatan untuk NPC boleh mencecah 25-35 ribu ringgit Malaysia. Nasib patient tu ada perlindungan insurance prudential..Patient lain mcmne?
tidak kurang juga saya dan Salwa amat terharu dan terkilan sebab tidak dapat menolong apa-apa patient yang tidak mempunyai wang dan perbelanjaan secukupnya untuk perawatan. Mereka merengek pada Dr untuk tulis surat untuk bantuan dari kerajaan. generally, banyak juga cerita-cerita sedih yang saya lihat..semuanya mengajar saya bersyukur atas apa yang saya miliki hari ini.. ada ketikanya, kita merasakan hidupkita sudah terlalu susah mungkin..tetapi ketahuilah, masih ada hamba Allah yang lebih hebat ujiannya dari kita.. bukankah apa yang kita miliki hari ini, semuanya adalah kerana simpati dan belas kasih cinta Allah? tidak ada satu pun miliki kita sepenuhnya...
Learn to be muslim nurse..
"Mencari Redha Allah.."
Most patient datang adalah untuk follow up treatment dan ada juga new case. Hari ni new case adalah 2 kes NPC (nasophryngeal carcinoma), dan dua-dua patient adalah 20an. Seorang 27 years old dan seorang lagi 24 tahun.(Cancer tak kira umur ya...)
sekali lagi saya dan Razida terlompong apabila mendengar kos perawatan untuk NPC boleh mencecah 25-35 ribu ringgit Malaysia. Nasib patient tu ada perlindungan insurance prudential..Patient lain mcmne?
tidak kurang juga saya dan Salwa amat terharu dan terkilan sebab tidak dapat menolong apa-apa patient yang tidak mempunyai wang dan perbelanjaan secukupnya untuk perawatan. Mereka merengek pada Dr untuk tulis surat untuk bantuan dari kerajaan. generally, banyak juga cerita-cerita sedih yang saya lihat..semuanya mengajar saya bersyukur atas apa yang saya miliki hari ini.. ada ketikanya, kita merasakan hidupkita sudah terlalu susah mungkin..tetapi ketahuilah, masih ada hamba Allah yang lebih hebat ujiannya dari kita.. bukankah apa yang kita miliki hari ini, semuanya adalah kerana simpati dan belas kasih cinta Allah? tidak ada satu pun miliki kita sepenuhnya...
Learn to be muslim nurse..
"Mencari Redha Allah.."
Wednesday, December 1, 2010
Oncology posting part 1
Satu benda yang sangat best posting oncology, hati ini benar-benar tersentuh…sewaktu kerja dalam ward onco benda ni tidak la perasan sangat, tetapi apabila sehari setengah kerja kat day care..satu kelainan amat di rasai.. terutama melihat melihat wajah-wajah mereka.. dari semuda 15 tahun ke yang berumur 70an ke atas..mereka adalah insan-insan yang terpilih oleh Allah..biarpun barah-barah dalam tubuh mereka menjalar laju, biarpun mereka harus memeranginya dengan kesakitan rawatan chemo, namun, senyuman tidak pernah lekang pada wajah meraka..saya cukup hairan.
Pada fikiran saya, orang yang mengidap cancer, akan mengalami perasaan sedih, murung,kerana merasakan prognosis untuk penyakit ini, amat sukar untuk pulih sepenuhnya..namun, biarpun begitu, apa yang saya lihat hari ini, berbeza sekali, mereka seakan tidak pernah putus asa meneruskan hidup. Tabah sungguh mereka..Huhu good motivation orang lain juga!
Prevalence cancer yang saya jumpe banyak kat ward adalah:
1. Lung cancer-memang sangat ramai. Tengok record kematian pun, kes ni paling banyak. Dan cancer jenis ni memang poor prognosis
2. Breast cancer- ni pun banyak juga. Patient paling muda yang saya pernah jumpe adalah 33 tahun..kesian dia, habis sume rambut gugur akibat kesan chemo..bila saya Tanya sakit tak chemo, dia kata..” sakit” sambil senyum. “bila ubat chemo masuk rasa seperti terbakar salur darah..” sambil menunjukkan disclouration vein yang dia alami. Tabahnya dia!!
3. Colon cancer- most patient yang ada cancer ni, akan buat stomy (tebuk peruk untuk keluarkan najis)..patient dalam bab bersihkan dan tukar sarung ostomy lagi expert dari nurse or trainee macam saya..yela..diaorng buat sendiri tiap-tiap hari, nak dibanding dengan kita orang yang mungkin jumpe sekali satu semester..hehe
4. Prostate cancer- yang ni saya tak jumpe kat ward. Kalo ada pon, saya tak jaga patient ni..tak berpeluang…so, tak tahu sangat real situation yang patient type ni alami.
5. Cervix cancer-yang type ni ada la juga. Patient akan buat biasanya brachytherapy..iaitu masukkan radioactive dalam servix untuk buat radiation dalaman. Saya sempat jaga patient type ni skejap masa dekat radio unit.
6. Osteosarcoma- 2 patient saya jumpe sepanjang posting. Dan dua-dua adalah remaja dibawah 18 tahun. Seorang 15 tahun, seorang lagi 17 tahun. Kesian sgt, dua-dua patient saya jumpe ni adalah melayu islam, dan dua-dua ni mengalami rambut gugur yang membuatkan mereka menjadi botak. Yang sedihnya adik yang umur 17 tahun tu, sepatutnya ambil SPM tahun ni..tetapi bila ditanya..”terpaksa tunda la..tadi tepon cikgu dia..kena tunda,dah keadaan dia macam ni..” cerita maknya..
7. Pancreas cancer- yang ni pun poor prognosis mcm lung cancer.. seorang patient saya jumped ah jadi ascites dah(perut jadi buncit dipenuhi cecair ) ..
Satu hal lain, kos perawatan cancer sangat tinggi. Satu rawatan boleh mencecah ribuan kerana ubatnya sangat mahal. Belum termasuk kos-kos sampinagn seperti transportation. Patient yang datang buat perawatan ni bukan hanya di sekitar KL sahaja malah datang dari pelbagai ceruk Malaysia. Kerana unit oncology hanya ada di hospital yang terpilih sahaja macam HUKM ni..
“uncle kenapa manyak lambat ini hari”
“woo bus tu.. manyak lambat la..”
“uncle datang dengan sapa”
“datang solang la..”
“uncle naik bus kol bp”
“itu 6.30 dari ipoh..”
Tabah tak uncle ni..? (sy angguk-angguk mcm spring- tabah dan gigih sgt!)
"Mencari Redha Allah"
Pada fikiran saya, orang yang mengidap cancer, akan mengalami perasaan sedih, murung,kerana merasakan prognosis untuk penyakit ini, amat sukar untuk pulih sepenuhnya..namun, biarpun begitu, apa yang saya lihat hari ini, berbeza sekali, mereka seakan tidak pernah putus asa meneruskan hidup. Tabah sungguh mereka..Huhu good motivation orang lain juga!
Prevalence cancer yang saya jumpe banyak kat ward adalah:
1. Lung cancer-memang sangat ramai. Tengok record kematian pun, kes ni paling banyak. Dan cancer jenis ni memang poor prognosis
2. Breast cancer- ni pun banyak juga. Patient paling muda yang saya pernah jumpe adalah 33 tahun..kesian dia, habis sume rambut gugur akibat kesan chemo..bila saya Tanya sakit tak chemo, dia kata..” sakit” sambil senyum. “bila ubat chemo masuk rasa seperti terbakar salur darah..” sambil menunjukkan disclouration vein yang dia alami. Tabahnya dia!!
3. Colon cancer- most patient yang ada cancer ni, akan buat stomy (tebuk peruk untuk keluarkan najis)..patient dalam bab bersihkan dan tukar sarung ostomy lagi expert dari nurse or trainee macam saya..yela..diaorng buat sendiri tiap-tiap hari, nak dibanding dengan kita orang yang mungkin jumpe sekali satu semester..hehe
4. Prostate cancer- yang ni saya tak jumpe kat ward. Kalo ada pon, saya tak jaga patient ni..tak berpeluang…so, tak tahu sangat real situation yang patient type ni alami.
5. Cervix cancer-yang type ni ada la juga. Patient akan buat biasanya brachytherapy..iaitu masukkan radioactive dalam servix untuk buat radiation dalaman. Saya sempat jaga patient type ni skejap masa dekat radio unit.
6. Osteosarcoma- 2 patient saya jumpe sepanjang posting. Dan dua-dua adalah remaja dibawah 18 tahun. Seorang 15 tahun, seorang lagi 17 tahun. Kesian sgt, dua-dua patient saya jumpe ni adalah melayu islam, dan dua-dua ni mengalami rambut gugur yang membuatkan mereka menjadi botak. Yang sedihnya adik yang umur 17 tahun tu, sepatutnya ambil SPM tahun ni..tetapi bila ditanya..”terpaksa tunda la..tadi tepon cikgu dia..kena tunda,dah keadaan dia macam ni..” cerita maknya..
7. Pancreas cancer- yang ni pun poor prognosis mcm lung cancer.. seorang patient saya jumped ah jadi ascites dah(perut jadi buncit dipenuhi cecair ) ..
Satu hal lain, kos perawatan cancer sangat tinggi. Satu rawatan boleh mencecah ribuan kerana ubatnya sangat mahal. Belum termasuk kos-kos sampinagn seperti transportation. Patient yang datang buat perawatan ni bukan hanya di sekitar KL sahaja malah datang dari pelbagai ceruk Malaysia. Kerana unit oncology hanya ada di hospital yang terpilih sahaja macam HUKM ni..
“uncle kenapa manyak lambat ini hari”
“woo bus tu.. manyak lambat la..”
“uncle datang dengan sapa”
“datang solang la..”
“uncle naik bus kol bp”
“itu 6.30 dari ipoh..”
Tabah tak uncle ni..? (sy angguk-angguk mcm spring- tabah dan gigih sgt!)
"Mencari Redha Allah"
Sunday, November 28, 2010
Siapa Muslimah Pengganti Florence Nightingale dan Mother Theresa?
Saya sudah baca bukunya, akh menurut saya kisah Florence Nightingale yang terkenal sebagai perawat di zaman Revolusi Perancis biasa-biasa saja.
Namun, kalau dilihat bagaimana pengorbanannya yang bertahun-tahun merawat korban perang sebagai perawat dirumah sakit, memang membuat dirinya wajar dipanggil tokoh kemanusiaan. Apalagi bila kita melihat sulitnya menemukan perawat yang berdedikasi dan mau menolong serta merawat orang yang terluka dizaman sekarang ini.
Wajah judes dan lelah seringkali malah ternampak dari para perawat kita yang berlalu hilir mudik. Namun tidak menoleh sedikitpun kepada para pasien lumpuh, renta, kotor dan luka parah dimana-mana yang dengan wajah meringis menahan sakit dan dzikir serta tangisan berkepanjangan dari sanak keluarganya, yang memohon-mohon belas kasihan sang suster untuk mendahulukan pertolongan bagi pasien.
Mungkin hati mereka sudah kebal melihat orang sakit di Indonesia ini setiap hari dengan jumlah yang beragam dan isak tangis yang bunyinya serupa. Dengan anggun seakan-akan penguasa ketiga rumah sakit, sang suster seringkali menyarankan sanak keluarga pasien untuk melengkapi administrasi telebih dahulu.
Bila kita melihat name tag nama si suster, nama yang Islami dan indah terlihat di baju seragamnya seperti Aminah, Solichah, Jamila, walaupun sebagian ada juga yang bernama Wati, Dewi atau Santi, namun sebagian besar suster itu pastilah beragama muslim, dengan prilaku yang serigkali terlihat tidak Islami.
Wajarlah bila Florence Nightingale yang beragama Kristian menjadi simbol kebaikan perawat-perawat Kristian terhadap korban perang yang terluka. Sebagian besar pria yang terkena luka parah dan memerlukan perawatan siang malam ditengah kesakitan yang sangat, membuat Florence Nightingale begitu dikenal sebagai sosok kemanusiaan dalam segi keperawatan.
Perawat yang bekerja keras menolong sesama manusia tanpa pamrih, itulah sosok wanita Kristian yang namanya dikenal sampai berpuluh-puluh tahun kemudian.
Selain itu ditambah lagi tokoh renta berwajah tirus dan digambarkan walau jalannya membungkuk namun kain kerudung separuh yang menutupi kepalanya membuat Bunda Theresia, lagi-lagi tokoh wanita Khatolik (non muslim lagi) menjadi sosok idola dan tokoh cinta kasih yang menolong sesama manusia susah. Dengan pengabdiannya yang begitu luar biasa, bahkan sampai ajalnya tiba, dikabarkan dia masih memberikan pelayanaan kepada sesama manusia, baik yang dikenal maupun tidak.
Hmm, mungkin sebagian kita akan berdalih dengan mengatakan, akhhh.. itu sih karena media massa yang menyebarkan dan membuat image agar tokoh wanita Kristian dan Katolik begitu nampak hebat, dan media sekarang kan memang dikuasai oleh Yahudi dan Nasrani. Dengan bantuan ayat,
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. [QS. Al Baqarah [2] : 120]
semakin membuat pemikiran kita bahwa kehebatan tokoh wanita Kristian dan katolik itu memang rekayasa Yahudi dan Nasrani.
Namun ingat lho, tak akan kebakaran kalau tak ada api yang membakar, dan ada api pun tak akan mudah membakar bila tak ada sebab dan usaha dari si pembakar (baik sengaja maupun tidak).
Maka alangkah naifnya kita bila hanya menuduh media terlalu membesarkan tanpa kita sebagai muslimah terus berusaha untuk menggantikan tokoh wanita-wanita Kristian tersebut untuk menjadi muslimah yang mampu memberi inspirasi dan dikenal umat.
Dengan tugas dan kerjanya anda para muslimah ditempat kerja masing-masing baik sebagai perawat, dokter, guru, jadilah tokoh-tokoh yang berjuang tanpa pamrih sehingga suatu saat akan timbul nama-nama kita yeng akan menggantikan nama Florence Nightingale dan Mother theresa dalam benak generasi kita yang akan datang.
Dan bangkitlah media dan wartawan muslim untuk menceritakan dengan gegap gempita perjuangan para suster muslimah yang melayani orang sakit tanpa melewati administrasi yang rumit, juga para guru muslimah yang menggoalkan UN dengan nilai tinggi bagi para anak didiknya tanpa uang tambahan, serta pendidik anak-anak jalanan dan kerja-kerja kemasrakatan lain yang membanggakan para muslimah kita.
Cukuplah kisah Florence Nightingale dan Mother theresa menjadi kisah masa lampau, yang akan digantikan kisahnya oleh kisah para muslimah di abad milenium. Bangkitlah Muslimah.. harapan itu masih ada.. berjuanglah, muslimah, tinggikan nama Islam yang jaya.
copy paste dari: eramuslim.com
"Mencari Redha Allah.."
Namun, kalau dilihat bagaimana pengorbanannya yang bertahun-tahun merawat korban perang sebagai perawat dirumah sakit, memang membuat dirinya wajar dipanggil tokoh kemanusiaan. Apalagi bila kita melihat sulitnya menemukan perawat yang berdedikasi dan mau menolong serta merawat orang yang terluka dizaman sekarang ini.
Wajah judes dan lelah seringkali malah ternampak dari para perawat kita yang berlalu hilir mudik. Namun tidak menoleh sedikitpun kepada para pasien lumpuh, renta, kotor dan luka parah dimana-mana yang dengan wajah meringis menahan sakit dan dzikir serta tangisan berkepanjangan dari sanak keluarganya, yang memohon-mohon belas kasihan sang suster untuk mendahulukan pertolongan bagi pasien.
Mungkin hati mereka sudah kebal melihat orang sakit di Indonesia ini setiap hari dengan jumlah yang beragam dan isak tangis yang bunyinya serupa. Dengan anggun seakan-akan penguasa ketiga rumah sakit, sang suster seringkali menyarankan sanak keluarga pasien untuk melengkapi administrasi telebih dahulu.
Bila kita melihat name tag nama si suster, nama yang Islami dan indah terlihat di baju seragamnya seperti Aminah, Solichah, Jamila, walaupun sebagian ada juga yang bernama Wati, Dewi atau Santi, namun sebagian besar suster itu pastilah beragama muslim, dengan prilaku yang serigkali terlihat tidak Islami.
Wajarlah bila Florence Nightingale yang beragama Kristian menjadi simbol kebaikan perawat-perawat Kristian terhadap korban perang yang terluka. Sebagian besar pria yang terkena luka parah dan memerlukan perawatan siang malam ditengah kesakitan yang sangat, membuat Florence Nightingale begitu dikenal sebagai sosok kemanusiaan dalam segi keperawatan.
Perawat yang bekerja keras menolong sesama manusia tanpa pamrih, itulah sosok wanita Kristian yang namanya dikenal sampai berpuluh-puluh tahun kemudian.
Selain itu ditambah lagi tokoh renta berwajah tirus dan digambarkan walau jalannya membungkuk namun kain kerudung separuh yang menutupi kepalanya membuat Bunda Theresia, lagi-lagi tokoh wanita Khatolik (non muslim lagi) menjadi sosok idola dan tokoh cinta kasih yang menolong sesama manusia susah. Dengan pengabdiannya yang begitu luar biasa, bahkan sampai ajalnya tiba, dikabarkan dia masih memberikan pelayanaan kepada sesama manusia, baik yang dikenal maupun tidak.
Hmm, mungkin sebagian kita akan berdalih dengan mengatakan, akhhh.. itu sih karena media massa yang menyebarkan dan membuat image agar tokoh wanita Kristian dan Katolik begitu nampak hebat, dan media sekarang kan memang dikuasai oleh Yahudi dan Nasrani. Dengan bantuan ayat,
Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu hingga kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: "Sesungguhnya petunjuk Allah Itulah petunjuk (yang benar)". dan Sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan datang kepadamu, Maka Allah tidak lagi menjadi pelindung dan penolong bagimu. [QS. Al Baqarah [2] : 120]
semakin membuat pemikiran kita bahwa kehebatan tokoh wanita Kristian dan katolik itu memang rekayasa Yahudi dan Nasrani.
Namun ingat lho, tak akan kebakaran kalau tak ada api yang membakar, dan ada api pun tak akan mudah membakar bila tak ada sebab dan usaha dari si pembakar (baik sengaja maupun tidak).
Maka alangkah naifnya kita bila hanya menuduh media terlalu membesarkan tanpa kita sebagai muslimah terus berusaha untuk menggantikan tokoh wanita-wanita Kristian tersebut untuk menjadi muslimah yang mampu memberi inspirasi dan dikenal umat.
Dengan tugas dan kerjanya anda para muslimah ditempat kerja masing-masing baik sebagai perawat, dokter, guru, jadilah tokoh-tokoh yang berjuang tanpa pamrih sehingga suatu saat akan timbul nama-nama kita yeng akan menggantikan nama Florence Nightingale dan Mother theresa dalam benak generasi kita yang akan datang.
Dan bangkitlah media dan wartawan muslim untuk menceritakan dengan gegap gempita perjuangan para suster muslimah yang melayani orang sakit tanpa melewati administrasi yang rumit, juga para guru muslimah yang menggoalkan UN dengan nilai tinggi bagi para anak didiknya tanpa uang tambahan, serta pendidik anak-anak jalanan dan kerja-kerja kemasrakatan lain yang membanggakan para muslimah kita.
Cukuplah kisah Florence Nightingale dan Mother theresa menjadi kisah masa lampau, yang akan digantikan kisahnya oleh kisah para muslimah di abad milenium. Bangkitlah Muslimah.. harapan itu masih ada.. berjuanglah, muslimah, tinggikan nama Islam yang jaya.
copy paste dari: eramuslim.com
"Mencari Redha Allah.."
Wednesday, November 24, 2010
Moga diri tetap menjadi yang terpilih..
Siapa pun kita kini, dari mana pun kita,apa pun nama kita, apa pun status kita kini..tetap, kita tidak pasti bagaimana pengakhiran kehidupan kita didunia..kerana yang tetap akan menentukan pengakhirannya adalah Dia yang Maha Esa.. semoga setiap kali doa-doa yang kita mohon pada Nya untuk "husnul khatimah" diakhir hayat kita diperkenanNya..
secoret cerita sebagai peringatan buat jiwa kita..
TAUBAT SANG ROCKER
“Cinta yang tulus di dalam hatiku,
Telah bersemi karena-Mu
Hati yang suram
kini tiada lagi
Tlah bersinar karena-Mu
Semua yang ada pada-Mu
Membuat diriku
tiada berdaya
Hanyalah bagi-Mu
Hanyalah untuk-Mu
Seluruh hidup
dan cintaku…”
Masih terngiang lirik lagu Cinta Yang Tulus yang dinyanyikan Bangun Sugito alias Gito Rollies, yang popular di tahun 80an. Lagu yang pernah dipopularkan The Rollies itu memang liriknya terkesan religius. Namun kesan itu menjadi paradoks ketika tahu sisi gelap dari kehidupan si pelantun tembang tersebut. Penampilan Gito kala itu urakan dengan rambut awut-awutan dan celana jin belel menghiasi kejayaan The Rollies Band di era 1980-an. Bahkan lagu-lagu cadas meluncur dari suara seraknya. Segudang kedugalannya kerap dikupas dan menjadi langganan infotainment.
Sudah menjadi rahasia umum bila dunia selebritis di mana pun berada selalu dekat dan akrab dengan dunia gemerlap (dugem) yang kerap diselingi berbagai macam kesenangan sesaat seperti narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya. Tak terkecuali pria kelahiran Biak, 1 November 1947 ini.
“Tiap Jumat siang kami berangkat ke daerah Puncak Bogor untuk pesta miras dan narkoba,” Ungkap Gito dengan nada sesal.
Sebelum merasakan ke-Mahaan Allah dalam dirinya, Bangun Sugito hidup dalam serba kecukupan. Bergelimang kemewahan, bergiat dalam kehidupan malam, bertemankan jarum neraka. Begitulah hari demi hari yang dilalui seolah pakaian yang tak pernah lepas dari badannya.
Bahagiakah hidup seperti itu? Mendatangkan ketenangankah semua itu? Sebuah pertanyaan yang belum terjawab, sebuah rasa yang belum pernah ada dan sebuah keinginan yang belum tercapai. Pada akhirnya semuanya hanya menghantarkannya ke alam risau, resah dan gelisah.
Klimaks terjadi kala ia merayakan ulangtahunnya yang ke-50 pada 1997. Di situ, Gito mengundang seluruh karibnya untuk berpesta alkohol dan obat sepuasnya.
Dalam kerisauan panjang, beriring desah dan keluh kesah, daerah Puncak Bogor –Puncak dikenal sebagai tempat rekreasi di daerah Jawa Barat– selalu menjadi tempat menumpahkan penat, mengubur kegundahan yang membuncah. Wal hasil bukan ketenangan yang didapat bahkan gelisah itu makin menjadi. Namun dari daerah inilah benih hidayah itu mulai mekar membesar. Puncak menjadi tempat bersejarah, tempat solusi menjawab segala kerisauan.
Saat itu hari Jumat siang. Pria dengan rambut awut-awutan ini masih memegang botol miras, duduk di tempat yang tinggi sambil sesekali memandang ke arah bawah. Pandangannya tertuju kepada beberapa warga desa yang ramai menuju mesjid, hatinyapun bergetar, kerisauanpun kembali mengusik hati.
“Mereka dengan kesahajaan bisa menemukan kebahagiaan. Apakah di Masjid ada kebahagiaan?!” Pertanyaan itu selalu mengusik Gito.
Sungguh pemandangan indah di hari Jumat itu, memberi arti tersendiri bagi kehidupan Gito Rollies. Sulit dibedakan keterusikan karena sekedar ingin tahu atau ini adalah awal Allah membukakan hatinya bagi pintu tobat.
Dicobanya untuk mendekati Masjid itu, subhanallah, seperti ada magnit yang memendekkan langkahnya untuk tiba. Mungkin di sana ada kebahagiaan. Terlihatlah sebuah pemandangan yang meluluhlantakan kegelisahannya selama ini.
“Rasanya seluruh otakku tiba-tiba dipenuhi oleh kekaguman. Dan entah kenapa, aku seperti mendapatkan ketenangan melihat orang-orang ruku, sujud dalam kekhusuan,”
“Bukankah apa yang kulakukan selama ini untuk mendapatkan ketenangan, tapi kenapa tidak? Ya, aku telah bergelut dengan kesalahan dan tetek bengeknya yang semuanya adalah dosa. Benarkah Allah tidak akan mengampuni dosaku? Lantas buat apa aku hidup jika jelas-jelas bergelimang dalam ketidakbahagiaan.” Pikiran itu terus bergelayut seakan haus jawaban.
“Malam itu aku benar-benar tidak dapat memejamkan mata. Aku gelisah sekali. Ya, ternyata aku yang selama ini urakan, permisive ternyata masih takut dengan dosa dan neraka. Berhari-hari aku mengalami kegelisahan yang luar biasa. Hingga suatu malam, di saat kegelisahanku mencapai “puncaknya”, aku memutuskan untuk memulai hidup baru.
“Selama hidupku, baru kali ini aku diliputi suatu perasaan yang belum pernah aku rasakan semenjak mulai memasuki dunia selebritis. Maka, aku pun segera berwudlu dan melakukan shalat. Ketika itu, untuk pertama kalinya pula aku merasakan kebahagiaan dan kedamaian. Dan sejak hari itu, aku memutuskan untuk tekun memperdalam agama sekalipun masih banyak sekali tawaran-tawaran menggiurkan yang disodorkan kepadaku atau pun beragam ejekan dari sebagian orang. Aku pun melaksanakan haji seraya berdiri dan menangis di hadapan ka’bah memohon kepada Allah kiranya mengampuni dosa-dosa yang telah aku lakukan pada hari-hari hitamku.”
Ketika mentari terbit, Gito langsung mengajak istrinya untuk pergi ke Bandung, menjenguk sang ibunda. Di sana, ia mengutarakan niatnya untuk tobat yang disambut tangis haru sang ibu. Sejak saat itu, Gito resmi meninggalkan dunia kelam.
Satu yang disyukuri Gito adalah, dukungan dan kesabaran sang istri, Michelle, yang tak pantang habis.
“Saat aku sudah belajar agama, aku tidak berupaya menyuruhnya shalat. Ia tiba-tiba belajar shalat sendiri, begitu juga anak-anak. Suatu hari, ketika aku pulang, tiba-tiba aku mendapatinya tengah mematut diri di depan kaca sambil mengenakan jilbab. Padahal aku tidak pernah menyuruhnya. Subhanallah, istriku memang yang terbaik yang pernah diberikan Allah,” kata ayah dari empat putra ini.
Tobatnya Gito juga disyukuri oleh sang mertua, warga negara Belanda yang berimigrasi ke Kanada. Meski berbeda keyakinan, ibu mertuanya justru senang dengan perubahan yang dialami Gito.
“Kata beliau, aku jadi lebih kalem ketimbang dulu, meski sekarang pakai jenggot segala. Bahkan aku jadi menantu favoritnya lho,” tuturnya sambil terkekeh.
“Mengapa Allah memberikan hidayah kepada diriku yang kerdil ini? Mengapa Allah menciptakan makhluk yang penuh dosa ini?”
Gito mengaku harus merenung lama untuk menemukan jawaban itu. Setelah dia menjalankan shalat dan menunaikan haji, jawaban itu baru mampir di benak dan pikirannya. “Ternyata, Allah menciptakanku untuk menjadi manusia baik. Semula mengikuti idolaku, Mick Jagger. Aku menjadi penyanyi dan rekaman lalu mendapat honor. Tapi itu bukan kebahagiaan sepenuhnya buatku.”
“Mick Jagger itu dulu menjadi idolaku. Ikut mabok, main cewek, dan seabrek dunia kelam lain. Tapi sekarang aku mengidolakan Nabi. Dan sekarang, aku menemukan nikmat yang tiada tara.”
Kalimat itu meluncur dengan lugas dari Gito Rollies, artis ndugal yang kini memilih ke pintu pertobatan. Penampilan Gito tak lagi urakan dengan rambut awut-awutan dan celana jin belel. Bukan pula pelantun lagu-lagu cadas yang berjingkrak-jingkrak tidak keruan.
“Aku sudah mendapatkan banyak hal di dunia ini. Sekarang saatnya mengumpulkan amal untuk persiapan menghadapi hari akhir ,” katanya ketika memberi testimoni tentang perubahan dalam hidupnya.
Artis kelahiran Biak, Papua, 1 November 1947 dengan nama bangun Sugito ini awalnya dikenal sebagai rocker. Dalam perjalanan karirnya, ia juga dikenal sebagai aktor dan terakhir dalam kondisi sakit ia menjadi penceramah agama.
Nama Gito terlihat diambil dari nama aslinya, sementara nama Rollies diambil dari nama grup band asal Bandung, The Rollies yang pernah terkenal pada dekade 1960-an hingga 1980-an. Grup ini terdiri dari vokalis Gito, Uce F Tekol, Jimmy Manoppo, Benny Likumahuwa, Teungku Zulian Iskandar.
Setelah bersolo karir, dia menelorkan sejumlah album solo, yakni Tuan Musik (1986), Permata Hitam/Sesuap Nasi (1987), Aku tetap Aku (1987), Air Api (1987) dan Tragedi Buah Apel (1987) dan Goyah (1987).
Sebagai aktor Gito memulai debutnya di dunia film lewat Buah Bibir (1973) sebagai figuran. Setelah benar-benar menjadi aktor ia bermain dalam Perempuan Tanpa Dosa (1978), Di Ujung Malam (1979) dan Sepasang Merpati (1979), dan Permainan Bulan Desember (1980), dan Kereta Api Terkahir (…). Namun kekuatan aktingnya terlihat pada Janji Joni yang mengantarkannya meraih piala Citra untuk kategori Aktor Pembatu Pria Terbaik pada Festival Film Indonesia tahun 2005.
Kang Gito, begitu sapaan akrabnya, memang bukan lagi Gito Rollies yang lama. Sejak 10 tahun belakangan, hidupnya berubah 180 derajat. Kini, ia lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Namun, mantan personel band The Rollies ini tak segan-segan menyerukan semua orang untuk meninggalkan kehidupan yang dipenuhi alkohol dan obat-obatan terlarang.
“Dalam hidup ini -apa pun agamanya- adalah paling baik mengikuti ajaran agama.
Karena inilah yang akan membentengi kita -terutama anak-anak- dalam menjalani cobaan hidup,” lanjut ayah tiga anak dari perkawinan dengan Michelle: Puja, Bayu dan Bintang.
Toh, meski sudah berada di jalan Allah, Gito tak pernah merasa dirinya yang paling benar. Ia selalu menolak jika disebut kyai, atau diminta untuk berceramah. Menurutnya, ia hanyalah orang yang masih terus belajar agama. Apapun yang diucapkannya di depan umum adalah upayanya berbagi cerita.
Bahkan, Gito masih merasa belum cukup bertobat hingga akhir hayatnya. Tak pernah sekalipun ia merasa dosa-dosanya telah terhapuskan. Dalam suatu pengajian ia sempat bertanya kepada ustadz yang berceramah, apakah dosa-dosanya di masa lalu bisa berkurang dengan perbuatannya saat ini.
“Tak hanya berkurang, namun dosa Kang Gito bahkan sudah dianggap lunas. Kang Gito jangan berpikir perbuatan baik saat ini untuk bayar dosa yang lalu. Sekarang Kang Gito tengah menabung untuk masa depan,” jawab sang ustadz, yang disambut Gito dengan wajah sumringah.
Sejak 1990-an nama Gito hilang dari peredaran setelah dia menarik diri dari dunia panggung musik rock maupun film. Khalayak pun tidak lagi menyaksikan aksi-aksi penyanyi bersuara serak dengan gaya panggungnya yang atraktif. Beberapa tahun kemudian Gito muncul menjadi seorang dai, yang kerap tampil dengan pakaian putih-putih.
Sejak 2005 Gito harus terbaring lemah. Ia tak berdaya melawan kanker kelenjar getah bening yang dideritanya. Namun kemudian ia justru terlihat banyak melakukan kegiatan dakwah. Bahkan sebelum meninggal Gito masih sempat berdakwah di Padang, Sumatera Barat selama 11 hari.
Tahun-tahun belakangan memang terasa berat buat Michelle Sugito wanita asal Kanada yang telah mendampingi hidupnya selama ini. Ia harus mendampingi suaminya menjalani terapi pengobatan kanker kelanjar getah bening yang dirasakan penyanyi rock ini, dua tahun terakhir.
Sosok Bangun Sugito yang atletis dan enerjik di panggung sudah menjadi bagian masa lalu. Untuk berjalan pun kini ia harus dibantu atau minimal menggunakan tongkat. Kadang ia memang menolak untuk dibantu. “Maunya sih tidak dibantu. Tetapi karena aku selalu bicara bahwa manusia harus saling membantu, ya aku juga harus mau dibantu orang lain,” kata Gito.
Karena itulah ia juga tidak menolak ketika diminta ikut dalam acara penggalangan dana buat korban gempa bumi Yogyakarta yang digagas orang tua murid tempat isterinya bertugas. Gito menganggap saat ini sudah saatnya ia bernyanyi untuk berdakwah, sesuatu yang ia harapkan ada manfaatnya buat para pendengarnya.
Sebab itu pulalah ia lebih memilih menyanyikan lagu-lagu bernuansa religius ketimbang lagu-lagu nunasa masa lalu seperti,“Astuti…Tuti..Tuti…”
Bersamaan dengan sumbangan yang mengalir dari undangan, air mata Michelle Sugito makin deras mengalir.
Ya, Gito Rollies memang pribadi yang penuh kenangan. Kehidupannya tersimpul dalam satu kalimat ‘Mantan lalim, yang jadi orang alim’. Masa mudanya memang sangat dekat dengan miras, narkoba dan hura-hura. Selama kurang lebih 23 tahun tidak menyurutkan niat rocker gaek bernama lengkap Bangun Sugito ini untuk tobat dan mendalami agama.
Dialah satu-satunya Rocker yang meninggal dengan tenang, indah dan tersenyum. Happy Ending. Seandainya Sid Vicious meninggal dengan tenang di St Paul’s Cathedral, Kurt Cobain dan Jimmy Hendrix meninggal mesra di St James Cathedral maka sepertinya tidak akan ada stigma: Rocker mati konyol dengan mulut berbusa atau berlumuran darah karena bertingkah bodoh akibat pengaruh narkoba. Dan mitos “Rocker Legend mati muda” pun sudah mulai usang karena Legend kita yang satu ini tutup usia di umur 61 tahun.
Gito menigggalkan seorang isteri bernama Michelle dan lima anak, yakni Galih Permadi, Bintang Ramadhan, Bayu Wirokarma, dan Puja Antar Bangsa.
Sebaik-baik usia tiap orang adalah pada penghujungnya. Dan ketahuilah, bagi kita, ujung-ujung usia akan selamanya menjadi misteri, karena seringkali di sanalah Allah memberikan kesudahan yang indah dari perjalanan taubat hamba-Nya.
Ila Robbika Muntahaha. Innama Anta Mundziru Man Yaghsyaha
dicopy and paste dari: http://ayo-tarbiyah.blogspot.com
"Mencari redha Allah.."
secoret cerita sebagai peringatan buat jiwa kita..
TAUBAT SANG ROCKER
“Cinta yang tulus di dalam hatiku,
Telah bersemi karena-Mu
Hati yang suram
kini tiada lagi
Tlah bersinar karena-Mu
Semua yang ada pada-Mu
Membuat diriku
tiada berdaya
Hanyalah bagi-Mu
Hanyalah untuk-Mu
Seluruh hidup
dan cintaku…”
Masih terngiang lirik lagu Cinta Yang Tulus yang dinyanyikan Bangun Sugito alias Gito Rollies, yang popular di tahun 80an. Lagu yang pernah dipopularkan The Rollies itu memang liriknya terkesan religius. Namun kesan itu menjadi paradoks ketika tahu sisi gelap dari kehidupan si pelantun tembang tersebut. Penampilan Gito kala itu urakan dengan rambut awut-awutan dan celana jin belel menghiasi kejayaan The Rollies Band di era 1980-an. Bahkan lagu-lagu cadas meluncur dari suara seraknya. Segudang kedugalannya kerap dikupas dan menjadi langganan infotainment.
Sudah menjadi rahasia umum bila dunia selebritis di mana pun berada selalu dekat dan akrab dengan dunia gemerlap (dugem) yang kerap diselingi berbagai macam kesenangan sesaat seperti narkoba dan obat-obatan terlarang lainnya. Tak terkecuali pria kelahiran Biak, 1 November 1947 ini.
“Tiap Jumat siang kami berangkat ke daerah Puncak Bogor untuk pesta miras dan narkoba,” Ungkap Gito dengan nada sesal.
Sebelum merasakan ke-Mahaan Allah dalam dirinya, Bangun Sugito hidup dalam serba kecukupan. Bergelimang kemewahan, bergiat dalam kehidupan malam, bertemankan jarum neraka. Begitulah hari demi hari yang dilalui seolah pakaian yang tak pernah lepas dari badannya.
Bahagiakah hidup seperti itu? Mendatangkan ketenangankah semua itu? Sebuah pertanyaan yang belum terjawab, sebuah rasa yang belum pernah ada dan sebuah keinginan yang belum tercapai. Pada akhirnya semuanya hanya menghantarkannya ke alam risau, resah dan gelisah.
Klimaks terjadi kala ia merayakan ulangtahunnya yang ke-50 pada 1997. Di situ, Gito mengundang seluruh karibnya untuk berpesta alkohol dan obat sepuasnya.
Dalam kerisauan panjang, beriring desah dan keluh kesah, daerah Puncak Bogor –Puncak dikenal sebagai tempat rekreasi di daerah Jawa Barat– selalu menjadi tempat menumpahkan penat, mengubur kegundahan yang membuncah. Wal hasil bukan ketenangan yang didapat bahkan gelisah itu makin menjadi. Namun dari daerah inilah benih hidayah itu mulai mekar membesar. Puncak menjadi tempat bersejarah, tempat solusi menjawab segala kerisauan.
Saat itu hari Jumat siang. Pria dengan rambut awut-awutan ini masih memegang botol miras, duduk di tempat yang tinggi sambil sesekali memandang ke arah bawah. Pandangannya tertuju kepada beberapa warga desa yang ramai menuju mesjid, hatinyapun bergetar, kerisauanpun kembali mengusik hati.
“Mereka dengan kesahajaan bisa menemukan kebahagiaan. Apakah di Masjid ada kebahagiaan?!” Pertanyaan itu selalu mengusik Gito.
Sungguh pemandangan indah di hari Jumat itu, memberi arti tersendiri bagi kehidupan Gito Rollies. Sulit dibedakan keterusikan karena sekedar ingin tahu atau ini adalah awal Allah membukakan hatinya bagi pintu tobat.
Dicobanya untuk mendekati Masjid itu, subhanallah, seperti ada magnit yang memendekkan langkahnya untuk tiba. Mungkin di sana ada kebahagiaan. Terlihatlah sebuah pemandangan yang meluluhlantakan kegelisahannya selama ini.
“Rasanya seluruh otakku tiba-tiba dipenuhi oleh kekaguman. Dan entah kenapa, aku seperti mendapatkan ketenangan melihat orang-orang ruku, sujud dalam kekhusuan,”
“Bukankah apa yang kulakukan selama ini untuk mendapatkan ketenangan, tapi kenapa tidak? Ya, aku telah bergelut dengan kesalahan dan tetek bengeknya yang semuanya adalah dosa. Benarkah Allah tidak akan mengampuni dosaku? Lantas buat apa aku hidup jika jelas-jelas bergelimang dalam ketidakbahagiaan.” Pikiran itu terus bergelayut seakan haus jawaban.
“Malam itu aku benar-benar tidak dapat memejamkan mata. Aku gelisah sekali. Ya, ternyata aku yang selama ini urakan, permisive ternyata masih takut dengan dosa dan neraka. Berhari-hari aku mengalami kegelisahan yang luar biasa. Hingga suatu malam, di saat kegelisahanku mencapai “puncaknya”, aku memutuskan untuk memulai hidup baru.
“Selama hidupku, baru kali ini aku diliputi suatu perasaan yang belum pernah aku rasakan semenjak mulai memasuki dunia selebritis. Maka, aku pun segera berwudlu dan melakukan shalat. Ketika itu, untuk pertama kalinya pula aku merasakan kebahagiaan dan kedamaian. Dan sejak hari itu, aku memutuskan untuk tekun memperdalam agama sekalipun masih banyak sekali tawaran-tawaran menggiurkan yang disodorkan kepadaku atau pun beragam ejekan dari sebagian orang. Aku pun melaksanakan haji seraya berdiri dan menangis di hadapan ka’bah memohon kepada Allah kiranya mengampuni dosa-dosa yang telah aku lakukan pada hari-hari hitamku.”
Ketika mentari terbit, Gito langsung mengajak istrinya untuk pergi ke Bandung, menjenguk sang ibunda. Di sana, ia mengutarakan niatnya untuk tobat yang disambut tangis haru sang ibu. Sejak saat itu, Gito resmi meninggalkan dunia kelam.
Satu yang disyukuri Gito adalah, dukungan dan kesabaran sang istri, Michelle, yang tak pantang habis.
“Saat aku sudah belajar agama, aku tidak berupaya menyuruhnya shalat. Ia tiba-tiba belajar shalat sendiri, begitu juga anak-anak. Suatu hari, ketika aku pulang, tiba-tiba aku mendapatinya tengah mematut diri di depan kaca sambil mengenakan jilbab. Padahal aku tidak pernah menyuruhnya. Subhanallah, istriku memang yang terbaik yang pernah diberikan Allah,” kata ayah dari empat putra ini.
Tobatnya Gito juga disyukuri oleh sang mertua, warga negara Belanda yang berimigrasi ke Kanada. Meski berbeda keyakinan, ibu mertuanya justru senang dengan perubahan yang dialami Gito.
“Kata beliau, aku jadi lebih kalem ketimbang dulu, meski sekarang pakai jenggot segala. Bahkan aku jadi menantu favoritnya lho,” tuturnya sambil terkekeh.
“Mengapa Allah memberikan hidayah kepada diriku yang kerdil ini? Mengapa Allah menciptakan makhluk yang penuh dosa ini?”
Gito mengaku harus merenung lama untuk menemukan jawaban itu. Setelah dia menjalankan shalat dan menunaikan haji, jawaban itu baru mampir di benak dan pikirannya. “Ternyata, Allah menciptakanku untuk menjadi manusia baik. Semula mengikuti idolaku, Mick Jagger. Aku menjadi penyanyi dan rekaman lalu mendapat honor. Tapi itu bukan kebahagiaan sepenuhnya buatku.”
“Mick Jagger itu dulu menjadi idolaku. Ikut mabok, main cewek, dan seabrek dunia kelam lain. Tapi sekarang aku mengidolakan Nabi. Dan sekarang, aku menemukan nikmat yang tiada tara.”
Kalimat itu meluncur dengan lugas dari Gito Rollies, artis ndugal yang kini memilih ke pintu pertobatan. Penampilan Gito tak lagi urakan dengan rambut awut-awutan dan celana jin belel. Bukan pula pelantun lagu-lagu cadas yang berjingkrak-jingkrak tidak keruan.
“Aku sudah mendapatkan banyak hal di dunia ini. Sekarang saatnya mengumpulkan amal untuk persiapan menghadapi hari akhir ,” katanya ketika memberi testimoni tentang perubahan dalam hidupnya.
Artis kelahiran Biak, Papua, 1 November 1947 dengan nama bangun Sugito ini awalnya dikenal sebagai rocker. Dalam perjalanan karirnya, ia juga dikenal sebagai aktor dan terakhir dalam kondisi sakit ia menjadi penceramah agama.
Nama Gito terlihat diambil dari nama aslinya, sementara nama Rollies diambil dari nama grup band asal Bandung, The Rollies yang pernah terkenal pada dekade 1960-an hingga 1980-an. Grup ini terdiri dari vokalis Gito, Uce F Tekol, Jimmy Manoppo, Benny Likumahuwa, Teungku Zulian Iskandar.
Setelah bersolo karir, dia menelorkan sejumlah album solo, yakni Tuan Musik (1986), Permata Hitam/Sesuap Nasi (1987), Aku tetap Aku (1987), Air Api (1987) dan Tragedi Buah Apel (1987) dan Goyah (1987).
Sebagai aktor Gito memulai debutnya di dunia film lewat Buah Bibir (1973) sebagai figuran. Setelah benar-benar menjadi aktor ia bermain dalam Perempuan Tanpa Dosa (1978), Di Ujung Malam (1979) dan Sepasang Merpati (1979), dan Permainan Bulan Desember (1980), dan Kereta Api Terkahir (…). Namun kekuatan aktingnya terlihat pada Janji Joni yang mengantarkannya meraih piala Citra untuk kategori Aktor Pembatu Pria Terbaik pada Festival Film Indonesia tahun 2005.
Kang Gito, begitu sapaan akrabnya, memang bukan lagi Gito Rollies yang lama. Sejak 10 tahun belakangan, hidupnya berubah 180 derajat. Kini, ia lebih mendekatkan diri kepada Tuhan. Namun, mantan personel band The Rollies ini tak segan-segan menyerukan semua orang untuk meninggalkan kehidupan yang dipenuhi alkohol dan obat-obatan terlarang.
“Dalam hidup ini -apa pun agamanya- adalah paling baik mengikuti ajaran agama.
Karena inilah yang akan membentengi kita -terutama anak-anak- dalam menjalani cobaan hidup,” lanjut ayah tiga anak dari perkawinan dengan Michelle: Puja, Bayu dan Bintang.
Toh, meski sudah berada di jalan Allah, Gito tak pernah merasa dirinya yang paling benar. Ia selalu menolak jika disebut kyai, atau diminta untuk berceramah. Menurutnya, ia hanyalah orang yang masih terus belajar agama. Apapun yang diucapkannya di depan umum adalah upayanya berbagi cerita.
Bahkan, Gito masih merasa belum cukup bertobat hingga akhir hayatnya. Tak pernah sekalipun ia merasa dosa-dosanya telah terhapuskan. Dalam suatu pengajian ia sempat bertanya kepada ustadz yang berceramah, apakah dosa-dosanya di masa lalu bisa berkurang dengan perbuatannya saat ini.
“Tak hanya berkurang, namun dosa Kang Gito bahkan sudah dianggap lunas. Kang Gito jangan berpikir perbuatan baik saat ini untuk bayar dosa yang lalu. Sekarang Kang Gito tengah menabung untuk masa depan,” jawab sang ustadz, yang disambut Gito dengan wajah sumringah.
Sejak 1990-an nama Gito hilang dari peredaran setelah dia menarik diri dari dunia panggung musik rock maupun film. Khalayak pun tidak lagi menyaksikan aksi-aksi penyanyi bersuara serak dengan gaya panggungnya yang atraktif. Beberapa tahun kemudian Gito muncul menjadi seorang dai, yang kerap tampil dengan pakaian putih-putih.
Sejak 2005 Gito harus terbaring lemah. Ia tak berdaya melawan kanker kelenjar getah bening yang dideritanya. Namun kemudian ia justru terlihat banyak melakukan kegiatan dakwah. Bahkan sebelum meninggal Gito masih sempat berdakwah di Padang, Sumatera Barat selama 11 hari.
Tahun-tahun belakangan memang terasa berat buat Michelle Sugito wanita asal Kanada yang telah mendampingi hidupnya selama ini. Ia harus mendampingi suaminya menjalani terapi pengobatan kanker kelanjar getah bening yang dirasakan penyanyi rock ini, dua tahun terakhir.
Sosok Bangun Sugito yang atletis dan enerjik di panggung sudah menjadi bagian masa lalu. Untuk berjalan pun kini ia harus dibantu atau minimal menggunakan tongkat. Kadang ia memang menolak untuk dibantu. “Maunya sih tidak dibantu. Tetapi karena aku selalu bicara bahwa manusia harus saling membantu, ya aku juga harus mau dibantu orang lain,” kata Gito.
Karena itulah ia juga tidak menolak ketika diminta ikut dalam acara penggalangan dana buat korban gempa bumi Yogyakarta yang digagas orang tua murid tempat isterinya bertugas. Gito menganggap saat ini sudah saatnya ia bernyanyi untuk berdakwah, sesuatu yang ia harapkan ada manfaatnya buat para pendengarnya.
Sebab itu pulalah ia lebih memilih menyanyikan lagu-lagu bernuansa religius ketimbang lagu-lagu nunasa masa lalu seperti,“Astuti…Tuti..Tuti…”
Bersamaan dengan sumbangan yang mengalir dari undangan, air mata Michelle Sugito makin deras mengalir.
Ya, Gito Rollies memang pribadi yang penuh kenangan. Kehidupannya tersimpul dalam satu kalimat ‘Mantan lalim, yang jadi orang alim’. Masa mudanya memang sangat dekat dengan miras, narkoba dan hura-hura. Selama kurang lebih 23 tahun tidak menyurutkan niat rocker gaek bernama lengkap Bangun Sugito ini untuk tobat dan mendalami agama.
Dialah satu-satunya Rocker yang meninggal dengan tenang, indah dan tersenyum. Happy Ending. Seandainya Sid Vicious meninggal dengan tenang di St Paul’s Cathedral, Kurt Cobain dan Jimmy Hendrix meninggal mesra di St James Cathedral maka sepertinya tidak akan ada stigma: Rocker mati konyol dengan mulut berbusa atau berlumuran darah karena bertingkah bodoh akibat pengaruh narkoba. Dan mitos “Rocker Legend mati muda” pun sudah mulai usang karena Legend kita yang satu ini tutup usia di umur 61 tahun.
Gito menigggalkan seorang isteri bernama Michelle dan lima anak, yakni Galih Permadi, Bintang Ramadhan, Bayu Wirokarma, dan Puja Antar Bangsa.
Sebaik-baik usia tiap orang adalah pada penghujungnya. Dan ketahuilah, bagi kita, ujung-ujung usia akan selamanya menjadi misteri, karena seringkali di sanalah Allah memberikan kesudahan yang indah dari perjalanan taubat hamba-Nya.
Ila Robbika Muntahaha. Innama Anta Mundziru Man Yaghsyaha
dicopy and paste dari: http://ayo-tarbiyah.blogspot.com
"Mencari redha Allah.."
Monday, November 22, 2010
ETP
Tambahan kelab malam ETP rosakkan negara
Usaha kerajaan Malaysia melancarkan Program Transformasi Ekonomi (ETP) sebagai strategi meningkatkan pendapatkan negara adalah suatu usaha yang amat progresif.
Di samping itu, pertambahan peluang pekerjaan adalah antara kesan baik yang bakal dinikmati oleh rakyat apabila projek ini menjanjikan 3.3 juta pekerjaan baru menjelang tahun 2020.
Namun begitu, Kelab Rakan Siswa Islah Malaysia (KARISMA) melahirkan rasa bimbang terhadap usaha transformasi ekonomi melalui industri pelancongan.
EPP Ke-8 dalam Aktiviti Ekonomi Utama Nasional (NKEA) Pelancongan menyasarkan penubuhan enam kelab malam baru yang bakal menampung 900 pengunjung pada hujung minggu menjelang awal 2012.
Dua lagi akan beroperasi pada 2013 dan 2014. Menjelang tahun 2014, disasarkan sekurang-kurangnya 10 kelab malam akan beroperasi di zon hiburan baru hasil daripada projek ini.
Meskipun RM0.7 billion pendapatan negara kasar akan diperoleh serta 5,600 peluang pekerjaan akan ditawarkan menjelang 2020, ia dilihat suatu yang bertentangan dengan cita-cita Wawasan 2020 yang ingin menjadikan Malaysia maju dengan gaya dan acuan tersendiri.
Sebagai sebuah negara Islam dan majoriti rakyat beragama Islam, usaha menambahkan lagi pusat-pusat hiburan ini tidak dilihat selari dengan amalan dan nilai budaya negara ini.
KARISMA menggesa agar kerajaan melihat dengan teliti kesan sosial yang akan berlaku apabila pusat-pusat hiburan sebegini ditambah. Dari sudut ekonomi ia mungkin menguntungkan negara, tetapi dari sudut sosial, tiada yang dapat menafikan bahawa kebejatan sosial juga pasti bertambah.
Suasana hiburan melampau hari ini dan kesannya pada masyarakat seharusnya sudah cukup membimbangkan kita semua apabila kes rempit, rogol, dadah, ragut, samun, perkosa dan lain-lain tidak menunjukkan penurunan.
Amat menghairankan apabila pemimpin negara hanya memandang proses transformasi ini dari sudut pendapatan negara sahaja walhal menutup sebelah mata terhadap kesan sampingan yang bakal terjadi.
Alasan menarik pelancong-pelancong asing melalui pembinaan kelab malam adalah suatu alasan yang tidak kukuh serta bakal merosakkan negara.
KARISMA mendesak agar kerajaan membuktikan sumbangan-sumbangan langsung kepada pembangunan negara yang diperolehi daripada pembukaan kelab-kelab malam selain daripada sudut ekonomi dan peluang pekerjaan.
Pelbagai industri yang bertentangan dengan nilai moral dan agama juga mendapat keuntungan hasil pembukaan hab hiburan dan kelab malam ini.
Antaranya industri arak dan pelacuran sehingga akhirnya membawa kesan jangka panjang yang lebih parah seperti perzinaan, pembuangan bayi, penggunaan dadah serta kerosakan akhlak lain.
Selama ini kerajaan berusaha bersungguh-sungguh membendung budaya-budaya negatif ini, namun begitu ruang yang disediakan cukup luas untuk masalah ini berkembang.
Siapakah yang dapat menjamin bahawa pembukaan hab hiburan baru dan pertambahan kelab malam ini akan menjadikan rakyat Malaysia sebuah masyarakat lebih berakhlak mulia?
Adalah lebih baik sekiranya wang ringgit untuk zon hiburan dan kelab malam ini dilaburkan pada ruang yang lebih sihat seperti memajukan lokasi-lokasi yang melambangkan budaya negara Malaysia bersesuaian dengan tuntutan agama.
Nilai positif dan berakhlak harus diterapkan dalam memajukan sektor pelancongan negara Malaysia sesuai dengan budaya timur yang telah sekian lama diamalkan.
Pendekatan holistik dan bersepadu juga harus dilaksanakan oleh kerajaan dalam membina sebuah negara yang maju baik aspek material mahupun moral masyarakat.
Seharusnya pemimpin negara mengaplikasian ayat Al-Quran dalam Surah Saba' ayat ke-15 yang menyebut “Negara yang baik dan Tuhan Yang Maha Pengampun”.
Kita mahukan negara yang baik di sisi Allah yang akhirnya memberikan keampunan buat rakyatnya. Hanya dengan keredhaan dari Tuhan sahaja akan menjadikan negara ini sentiasa sejahtera dan makmur.
Penulis adalah Presiden Kelab Rakan Siswa Islah Malaysia (KARISMA) 2010
Copy paste dari: malaysiakini
P/s: entahla..sebenarnya kerajaan mencari sebenar-benar penyelesaian kepada permasalahan atau sebaliknya..bukankah, aset negara yang terpenting adalah pemuda-pemuda dan remaja-remaja masa kini. Seandainya mereka rosak, siapakah yang akan memimpin negara di masa akan datang? mahu PM masa depan seorang drug addict? seorang kaki botol? seorang yang gemar clubbing?atau...bla..bla...atau kerajaan selesa dengan duit-duit kutipan/pendapatan negara di belanjakan untuk membina/membaiki proses pemulihan remaja yang sudah rosak?? wahai pemimpin-pemimpin..jika anda benar-benar islam..buktikan keislaman kalian..janganlah melakukan sesuatu yang boleh mengundang bala' Allah...wallahua'alam..
"Mencari Redha Allah"
Usaha kerajaan Malaysia melancarkan Program Transformasi Ekonomi (ETP) sebagai strategi meningkatkan pendapatkan negara adalah suatu usaha yang amat progresif.
Di samping itu, pertambahan peluang pekerjaan adalah antara kesan baik yang bakal dinikmati oleh rakyat apabila projek ini menjanjikan 3.3 juta pekerjaan baru menjelang tahun 2020.
Namun begitu, Kelab Rakan Siswa Islah Malaysia (KARISMA) melahirkan rasa bimbang terhadap usaha transformasi ekonomi melalui industri pelancongan.
EPP Ke-8 dalam Aktiviti Ekonomi Utama Nasional (NKEA) Pelancongan menyasarkan penubuhan enam kelab malam baru yang bakal menampung 900 pengunjung pada hujung minggu menjelang awal 2012.
Dua lagi akan beroperasi pada 2013 dan 2014. Menjelang tahun 2014, disasarkan sekurang-kurangnya 10 kelab malam akan beroperasi di zon hiburan baru hasil daripada projek ini.
Meskipun RM0.7 billion pendapatan negara kasar akan diperoleh serta 5,600 peluang pekerjaan akan ditawarkan menjelang 2020, ia dilihat suatu yang bertentangan dengan cita-cita Wawasan 2020 yang ingin menjadikan Malaysia maju dengan gaya dan acuan tersendiri.
Sebagai sebuah negara Islam dan majoriti rakyat beragama Islam, usaha menambahkan lagi pusat-pusat hiburan ini tidak dilihat selari dengan amalan dan nilai budaya negara ini.
KARISMA menggesa agar kerajaan melihat dengan teliti kesan sosial yang akan berlaku apabila pusat-pusat hiburan sebegini ditambah. Dari sudut ekonomi ia mungkin menguntungkan negara, tetapi dari sudut sosial, tiada yang dapat menafikan bahawa kebejatan sosial juga pasti bertambah.
Suasana hiburan melampau hari ini dan kesannya pada masyarakat seharusnya sudah cukup membimbangkan kita semua apabila kes rempit, rogol, dadah, ragut, samun, perkosa dan lain-lain tidak menunjukkan penurunan.
Amat menghairankan apabila pemimpin negara hanya memandang proses transformasi ini dari sudut pendapatan negara sahaja walhal menutup sebelah mata terhadap kesan sampingan yang bakal terjadi.
Alasan menarik pelancong-pelancong asing melalui pembinaan kelab malam adalah suatu alasan yang tidak kukuh serta bakal merosakkan negara.
KARISMA mendesak agar kerajaan membuktikan sumbangan-sumbangan langsung kepada pembangunan negara yang diperolehi daripada pembukaan kelab-kelab malam selain daripada sudut ekonomi dan peluang pekerjaan.
Pelbagai industri yang bertentangan dengan nilai moral dan agama juga mendapat keuntungan hasil pembukaan hab hiburan dan kelab malam ini.
Antaranya industri arak dan pelacuran sehingga akhirnya membawa kesan jangka panjang yang lebih parah seperti perzinaan, pembuangan bayi, penggunaan dadah serta kerosakan akhlak lain.
Selama ini kerajaan berusaha bersungguh-sungguh membendung budaya-budaya negatif ini, namun begitu ruang yang disediakan cukup luas untuk masalah ini berkembang.
Siapakah yang dapat menjamin bahawa pembukaan hab hiburan baru dan pertambahan kelab malam ini akan menjadikan rakyat Malaysia sebuah masyarakat lebih berakhlak mulia?
Adalah lebih baik sekiranya wang ringgit untuk zon hiburan dan kelab malam ini dilaburkan pada ruang yang lebih sihat seperti memajukan lokasi-lokasi yang melambangkan budaya negara Malaysia bersesuaian dengan tuntutan agama.
Nilai positif dan berakhlak harus diterapkan dalam memajukan sektor pelancongan negara Malaysia sesuai dengan budaya timur yang telah sekian lama diamalkan.
Pendekatan holistik dan bersepadu juga harus dilaksanakan oleh kerajaan dalam membina sebuah negara yang maju baik aspek material mahupun moral masyarakat.
Seharusnya pemimpin negara mengaplikasian ayat Al-Quran dalam Surah Saba' ayat ke-15 yang menyebut “Negara yang baik dan Tuhan Yang Maha Pengampun”.
Kita mahukan negara yang baik di sisi Allah yang akhirnya memberikan keampunan buat rakyatnya. Hanya dengan keredhaan dari Tuhan sahaja akan menjadikan negara ini sentiasa sejahtera dan makmur.
Penulis adalah Presiden Kelab Rakan Siswa Islah Malaysia (KARISMA) 2010
Copy paste dari: malaysiakini
P/s: entahla..sebenarnya kerajaan mencari sebenar-benar penyelesaian kepada permasalahan atau sebaliknya..bukankah, aset negara yang terpenting adalah pemuda-pemuda dan remaja-remaja masa kini. Seandainya mereka rosak, siapakah yang akan memimpin negara di masa akan datang? mahu PM masa depan seorang drug addict? seorang kaki botol? seorang yang gemar clubbing?atau...bla..bla...atau kerajaan selesa dengan duit-duit kutipan/pendapatan negara di belanjakan untuk membina/membaiki proses pemulihan remaja yang sudah rosak?? wahai pemimpin-pemimpin..jika anda benar-benar islam..buktikan keislaman kalian..janganlah melakukan sesuatu yang boleh mengundang bala' Allah...wallahua'alam..
"Mencari Redha Allah"
Si dia yang tidak pernah lelah...aku?
Syaitan/ iblis..adalah antara makhluk Allah yang tidak pernah penat atau lelah bekerja untuk menyesatkan umat manusia ke jalan yang tidak diredhai Allah..yang akhirnya membawa ke nereka bersama mereka..mereka tidak pernah berhenti walau sesaat. semakin yang diserunya berpaling dari ajakannya, semakin mereka berusaha merancang dan mengembleng tenaga agar "subjek" nya tetap mengikuti ajakan mereka...
digunakan segala senjata yang mereka miliki ; ketakutan, pangkat, harta, nama, kesenangan, andaian, sangkaan, hasad, cinta..dan seangkatan dengannya..dengan tujuan manusia akan sesat..
perancangan mereka hebat..dikerah "mereka" yang sesuai dengan keadaan manusia agar objektif mereka tercapai..mereka yang mudah dipengaruhi..dengan mungkin "prebet", dan mereka yang tinggi imannya mungkin dengan "kepten"..malah senjata pun bersesuaian..
walaupun manusia mengetahui ancaman si syaitan dan iblis ini..malah diketahui juga senjata dan tipu daya atau helah yang digunakan si syaitan..namun, betapa ramai manusia kalah dan akhirnya mengikuti mereka..sungguh segala usaha mereka seakan benar-benar berjaya!
dan kita..keadaan kita...situasi kita.... bagaimana??!!
adakah kita antara mereka yang tertewas atau mereka yang menang dalam pertarungan?!
sungguh!! setiap kita pasti mengakui..bukan senang mahu mengatasi mereka kecuali dengan keimanan dan ketaqwaan...dan untuk miliki itu, perlukan sangat-sangat tarbiah yang berterusan dalam diri..
bukan itu sahaja..sebagai insan yang mengucap dua kalimah shahadah..bukankah kita juga miliki satu lagi haq yang besar yang perlu ditunaikan? ya... DAKWAH!!
Tentera syaitan tidak kenal putus asa mengajak manusia ke NEREKA...
Dan tentera Allah yang dijanjikan Allah dan Rasulnya akan SYURGA...Seharusnya..lagi-lagi bersemangat dan lebih hebat usahanya..kerana keimanan itu perlu pembuktian!
Wahai diri..lawanlah syaitan dalam diri..selagi tidak mampu berbuat begitu,usah bermimpi untuk membangunkan manusia yang terlena dari tidur yang panjang...kerana perjuangan yang tidak dibangunkan atas dasar keimanan akan terkulai sebelum mencapai apa-apa...
"Mencari Redha Allah.."
digunakan segala senjata yang mereka miliki ; ketakutan, pangkat, harta, nama, kesenangan, andaian, sangkaan, hasad, cinta..dan seangkatan dengannya..dengan tujuan manusia akan sesat..
perancangan mereka hebat..dikerah "mereka" yang sesuai dengan keadaan manusia agar objektif mereka tercapai..mereka yang mudah dipengaruhi..dengan mungkin "prebet", dan mereka yang tinggi imannya mungkin dengan "kepten"..malah senjata pun bersesuaian..
walaupun manusia mengetahui ancaman si syaitan dan iblis ini..malah diketahui juga senjata dan tipu daya atau helah yang digunakan si syaitan..namun, betapa ramai manusia kalah dan akhirnya mengikuti mereka..sungguh segala usaha mereka seakan benar-benar berjaya!
dan kita..keadaan kita...situasi kita.... bagaimana??!!
adakah kita antara mereka yang tertewas atau mereka yang menang dalam pertarungan?!
sungguh!! setiap kita pasti mengakui..bukan senang mahu mengatasi mereka kecuali dengan keimanan dan ketaqwaan...dan untuk miliki itu, perlukan sangat-sangat tarbiah yang berterusan dalam diri..
bukan itu sahaja..sebagai insan yang mengucap dua kalimah shahadah..bukankah kita juga miliki satu lagi haq yang besar yang perlu ditunaikan? ya... DAKWAH!!
Tentera syaitan tidak kenal putus asa mengajak manusia ke NEREKA...
Dan tentera Allah yang dijanjikan Allah dan Rasulnya akan SYURGA...Seharusnya..lagi-lagi bersemangat dan lebih hebat usahanya..kerana keimanan itu perlu pembuktian!
Wahai diri..lawanlah syaitan dalam diri..selagi tidak mampu berbuat begitu,usah bermimpi untuk membangunkan manusia yang terlena dari tidur yang panjang...kerana perjuangan yang tidak dibangunkan atas dasar keimanan akan terkulai sebelum mencapai apa-apa...
"Mencari Redha Allah.."
Monday, November 1, 2010
Monyet serang lagi!
“Mooooonyeeeeeeeettttt!!! Mooooonyeeeeeet!!!” Suara pekikan semakin jelas. Macam seperti kenal suara itu. Owh classmate rupenyer.. Satu block riuh dengan serangan monyet. Memang ni sebenarnya perkara biasa, always…always kena serang. Tidak kira masa. Cuma, pada waktu malam kes ni belum terjadi, tetapi, usah bersenang hati kerana tetap ada probability akan diserang lagi..
Bilik kami pun pernah kena serang, siap ambil satu plastik “oat” roommate lagi (sampai sekarang pun roommate masih trauma)..hurm.. kami pun sebenarnya dah cuba banyak kali halau monyet tu..konon-konon buat-buat berani..tetapi, last-last kita juga yang lari tak cukup tanah (Siap campak penyapu kat tangan lagi..)..memang monyet ni tak takut orang..
If so, apa nak dikata..memang namanya monyet.. marah pun tak guna, sakit hati pun bukannya dia tahu atau monyet-monyet ni kesah pun perasaan kitaorang..hehe.. Paaaliing penting bagi monyet-monyet ni ialah dapat “makanan”. Tetapi, kalau setakat mabil makanan je, tak la kisah sangat (walau sebenarnya kesah…sebab tak sempat makan dan kena ambik!-tak de rezeki)..tapi, yang paling menguji iman ialah…monyet-monyet ni sepahkan tong-tong sampah. Habis semua sampah yang kami buang berterabur..seakan block kami ni adalah pusat pembuangan sampah pula. Paling kesian bila sampah-sampah ni kena baju yang kitaorang sidai di ampaian..huhu….rasanya, kalau jadi kat semua pembaca…apakah perasaan pada waktu itu? (gembira? Bahagia? Sedih? Segan?...bla…bla…)
So, macam yang dikata..dah namanya monyet..
Dan yang paling best, yang jadi pemakmur keadaan (khalifah fil ardh) adalah tak lain dan tak bukan melainkan “makcik cleaner” yang sangat setia itu..setiap pagi dengan tekun membersihkan lantai, kutip kembali sampah-sampah yang monyet-monyet selerakkan. Lepas itu, yang paling syoook sekali dia sentiasa senyum manis menggula. (Saya tabik toin-toin kat makcik)
Sebenarnya, rasa malu juga pada diri sendiri, tak de sensitivity pun nak bersihkan sampah-sampah tu (ye..la… yang prominentnya bila sampah halang jalan)..malu juga pada mak cik tu sebab dah tua-tua macam ni pun, hal-hal macam ni nak kena ajar dan bagitau…
Dalam hal ni, takkan tetiba nak salahkan kat si monyet pula.. ye la..memang monyet-monyet tu salah..tetapi, sebagai khalifah fil ardh..menjadi tanggungjawab semua yang bergelar manusia untuk memakmurkan bumi..bukankah Allah pernah berfirman : “ Sesungguhnya, kami menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (At tin:5)
Jadi apa nak dikata?
Katalah.. “astaghfirullahal’azim”
p/s: Sebenarnya, banyak je kerjaya yang tak glamour tetapi, memiliki nilai yang besar di sisi Allah, dengan syarat…. ikhlas. So, sesiapa pun kita… “it’s all about for Him..”
“Mencari Redha Allah..”
Bilik kami pun pernah kena serang, siap ambil satu plastik “oat” roommate lagi (sampai sekarang pun roommate masih trauma)..hurm.. kami pun sebenarnya dah cuba banyak kali halau monyet tu..konon-konon buat-buat berani..tetapi, last-last kita juga yang lari tak cukup tanah (Siap campak penyapu kat tangan lagi..)..memang monyet ni tak takut orang..
If so, apa nak dikata..memang namanya monyet.. marah pun tak guna, sakit hati pun bukannya dia tahu atau monyet-monyet ni kesah pun perasaan kitaorang..hehe.. Paaaliing penting bagi monyet-monyet ni ialah dapat “makanan”. Tetapi, kalau setakat mabil makanan je, tak la kisah sangat (walau sebenarnya kesah…sebab tak sempat makan dan kena ambik!-tak de rezeki)..tapi, yang paling menguji iman ialah…monyet-monyet ni sepahkan tong-tong sampah. Habis semua sampah yang kami buang berterabur..seakan block kami ni adalah pusat pembuangan sampah pula. Paling kesian bila sampah-sampah ni kena baju yang kitaorang sidai di ampaian..huhu….rasanya, kalau jadi kat semua pembaca…apakah perasaan pada waktu itu? (gembira? Bahagia? Sedih? Segan?...bla…bla…)
So, macam yang dikata..dah namanya monyet..
Dan yang paling best, yang jadi pemakmur keadaan (khalifah fil ardh) adalah tak lain dan tak bukan melainkan “makcik cleaner” yang sangat setia itu..setiap pagi dengan tekun membersihkan lantai, kutip kembali sampah-sampah yang monyet-monyet selerakkan. Lepas itu, yang paling syoook sekali dia sentiasa senyum manis menggula. (Saya tabik toin-toin kat makcik)
Sebenarnya, rasa malu juga pada diri sendiri, tak de sensitivity pun nak bersihkan sampah-sampah tu (ye..la… yang prominentnya bila sampah halang jalan)..malu juga pada mak cik tu sebab dah tua-tua macam ni pun, hal-hal macam ni nak kena ajar dan bagitau…
Dalam hal ni, takkan tetiba nak salahkan kat si monyet pula.. ye la..memang monyet-monyet tu salah..tetapi, sebagai khalifah fil ardh..menjadi tanggungjawab semua yang bergelar manusia untuk memakmurkan bumi..bukankah Allah pernah berfirman : “ Sesungguhnya, kami menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya” (At tin:5)
Jadi apa nak dikata?
Katalah.. “astaghfirullahal’azim”
p/s: Sebenarnya, banyak je kerjaya yang tak glamour tetapi, memiliki nilai yang besar di sisi Allah, dengan syarat…. ikhlas. So, sesiapa pun kita… “it’s all about for Him..”
“Mencari Redha Allah..”
Saturday, October 30, 2010
Exam near to the end..=)
Fuhh.. (doing nothing. Just breathing in. And breathing out. Slowly, dreamily, blissfully..)
As people always said exam only part of life. "exam sebahagian dari hidup, ia datang dan pergi..tetapi, jangan biarkan exam melalaikan diri dari mentaati Allah.." (Dayah, 2010).
CRITICAL CARE NURSING: 19 OCT 2010
ISSUES IN NURSING : 21 OCT 2010
ONCOLOGY NURSING: 26 OCT 2010
NURSING MANAGEMENT IN HOSPITAL AND HEALTH CLINICS : 29 OCT 2010
RESEARCH METHODOLOGY IN NURSING : 1 NOV 2010
HEALTH ECONOMICS : 6 NOV 2010
two more papers awaiting!! berusaha!!
"Anda adalah cermin dari pikiran-pikiran anda sendiri" (Syeikh Muhammad Al-Ghazali)
" Katakanlah (Muhammad), apakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui" (al-Ahzab: 9)
p/s: Adakah sama antara orang really prepared for exam dengan orang yang tak prepared? (Huhu..anda tahu jawapannya...)
As people always said exam only part of life. "exam sebahagian dari hidup, ia datang dan pergi..tetapi, jangan biarkan exam melalaikan diri dari mentaati Allah.." (Dayah, 2010).
RESEARCH METHODOLOGY IN NURSING : 1 NOV 2010
HEALTH ECONOMICS : 6 NOV 2010
two more papers awaiting!! berusaha!!
"Anda adalah cermin dari pikiran-pikiran anda sendiri" (Syeikh Muhammad Al-Ghazali)
" Katakanlah (Muhammad), apakah sama antara orang-orang yang mengetahui dengan orang yang tidak mengetahui" (al-Ahzab: 9)
p/s: Adakah sama antara orang really prepared for exam dengan orang yang tak prepared? (Huhu..anda tahu jawapannya...)
(Gambar hiasan semata-mata ya.. tiada kaitan dengan sesiapa ya..hehe)
"Mencari redha Allah.."
Friday, October 29, 2010
Kenapa pilih Nurse (Siri 2)
Suatu masa dahulu, saya nyatakan kenapa saya pilih nurse walau banyak keadaan dan sebab yang tidak jelas kenapa saya dalam perjalanan menjadi seorang nurse.
Hari demi hari saya lalui sebagai seorang pelajar jururawat dengan penuh semangat. Saya yakin, Allah tahu yang terbaik buat saya. Saya cuba mengumpul setiap jawapan yang Allah titipkan buat saya lewat secara sedar atau hikmah disebalik sesuatu.
Akhirnya..saya temui jawapannya..mungkin jawapan ini bukanlah jawapan yang tepat buat persoalan kenapa saya pilih nurse, tetapi mungkin lebih menjawab kepada soalan..kenapa Allah pilih saya menjadi seorang pelajar jururawat ? dan insyaAllah suatu masa nanti menjadi seorang jururawat…
Yang paling ketara dan paling jelas buat saya, kerjaya sebagai seorang jururawat ini adalah kerjaya yang seandainya dihayati dan diterima dengan hati yang “besar” sebenarnya medan yang paling ampuh untuk mendidik akhlak yang baik dalam diri. Malah, merupakan ladang yang luas yang akan menjadi saham buat saya diakhirat nanti. Juga, ia adalah siggahsana yang benar-benar akan mengajar tentang “kehidupan” tatkala pelajaran itu datang dari kehidupan orang lain.
Bermacam kisah pernah saya lalui, bermacam cerita pernah dilihat secara direct dan indirectly..semuanya adalah pengajaran dari sebuah kehidupan. Ada yang miskin harta tetapi kaya budi dan senyuman. Juga betapa masih wujud di alam ini seorang yang tetap kaya, bahkan juga seorang yang indah dan pemurah akhlaknya. Apatahlagi seorang yang lokek untuk senyum tetapi sebenarnya merupakan seorang pekerja yang paling amanah dan komited juga tidak lokek untuk mengajar..ada juga yang diuji Allah dengan berbagai penyakit berbahaya tanpa ditemani sesiapa pun dari ahli keluarganya sepanjang dia sakit, tetapi, solat tidak pernah dilalaikan..subhanallah..bukankah itu sudah cukup memberi jawapan pada saya bahawa Allah itu Maha Kaya dan Maha Hebat dalam mencipta hamba-hambaNya?
Mendepani pesakit yang bukan sahaja sakit fizikalnya, bahkan mungkin sakit juga psychologynya amat-amat memerlukan nurse yang “sabar” dan “jernih hatinya”. Apatah lagi menjaga mereka. Ada juga ketikanya sebagai manusia, kita juga berada dalam keadaan tidak stabil, emosi tergangu dengan masalah peribadi..tetapi, menjadi seorang nurse sebenarnya memaksa diri untuk sentiasa tersenyum dan memberikan yang terbaik buat pesakit. Bukankah itu adalah latihan untuk memiliki sifat sabar?
Malah, disaat, insan-insan lain sedang tidur..para jururawat bersekang mata menukar cadar seawal 5 pagi, memberi ubat seawal 6 pagi malah jika berlaku keadaan kecemasan, sepanjang malam tidak berkesempatan untuk tidur..bukankah itu adalah pelajaran dan latihan untuk memberi yang terbaik untuk saudaranya?
Bukankah Rasulullah juga pernah bersabda, “Tidak akan beriman di antara kamu sehinggalah kamu mengasihi saudaramu lebih dari kamu mengasihi dirimu sendiri?”.. dan ini cukup meyakinkan diri bahawa “ini”lah yang terbaik buat saya..
Saya teringat seorang ustaz yang merupakan guru ta’alim saya berkata.. “la..awatnya ambik nursing..nie kerja nursing ni penat na…angkat patient la, pi sana, pi sini..nanti penat banyak guna tenaga…tukaq la medic..senang skit..tulis-tulis bagi ubat..na nurse yang buat keja..”..mengimbau nasihatnya dan pesanannya juga celotehnya..saya nyatakan dalam nubari saya.. “ustaz,biarlah, kami-kami ini jadi duta dalam nurse pula..seandainya ramai adik beradik kami yang lain sudah terjun dalam medic..biarlah kami terjun dalam kerjaya yang tidak glamour ni..bukankah kerjaya ini juga melatih kami menjadi seorang dai’e?”
"Mencari Redha Allah.."
Hari demi hari saya lalui sebagai seorang pelajar jururawat dengan penuh semangat. Saya yakin, Allah tahu yang terbaik buat saya. Saya cuba mengumpul setiap jawapan yang Allah titipkan buat saya lewat secara sedar atau hikmah disebalik sesuatu.
Akhirnya..saya temui jawapannya..mungkin jawapan ini bukanlah jawapan yang tepat buat persoalan kenapa saya pilih nurse, tetapi mungkin lebih menjawab kepada soalan..kenapa Allah pilih saya menjadi seorang pelajar jururawat ? dan insyaAllah suatu masa nanti menjadi seorang jururawat…
Yang paling ketara dan paling jelas buat saya, kerjaya sebagai seorang jururawat ini adalah kerjaya yang seandainya dihayati dan diterima dengan hati yang “besar” sebenarnya medan yang paling ampuh untuk mendidik akhlak yang baik dalam diri. Malah, merupakan ladang yang luas yang akan menjadi saham buat saya diakhirat nanti. Juga, ia adalah siggahsana yang benar-benar akan mengajar tentang “kehidupan” tatkala pelajaran itu datang dari kehidupan orang lain.
Bermacam kisah pernah saya lalui, bermacam cerita pernah dilihat secara direct dan indirectly..semuanya adalah pengajaran dari sebuah kehidupan. Ada yang miskin harta tetapi kaya budi dan senyuman. Juga betapa masih wujud di alam ini seorang yang tetap kaya, bahkan juga seorang yang indah dan pemurah akhlaknya. Apatahlagi seorang yang lokek untuk senyum tetapi sebenarnya merupakan seorang pekerja yang paling amanah dan komited juga tidak lokek untuk mengajar..ada juga yang diuji Allah dengan berbagai penyakit berbahaya tanpa ditemani sesiapa pun dari ahli keluarganya sepanjang dia sakit, tetapi, solat tidak pernah dilalaikan..subhanallah..bukankah itu sudah cukup memberi jawapan pada saya bahawa Allah itu Maha Kaya dan Maha Hebat dalam mencipta hamba-hambaNya?
Mendepani pesakit yang bukan sahaja sakit fizikalnya, bahkan mungkin sakit juga psychologynya amat-amat memerlukan nurse yang “sabar” dan “jernih hatinya”. Apatah lagi menjaga mereka. Ada juga ketikanya sebagai manusia, kita juga berada dalam keadaan tidak stabil, emosi tergangu dengan masalah peribadi..tetapi, menjadi seorang nurse sebenarnya memaksa diri untuk sentiasa tersenyum dan memberikan yang terbaik buat pesakit. Bukankah itu adalah latihan untuk memiliki sifat sabar?
Malah, disaat, insan-insan lain sedang tidur..para jururawat bersekang mata menukar cadar seawal 5 pagi, memberi ubat seawal 6 pagi malah jika berlaku keadaan kecemasan, sepanjang malam tidak berkesempatan untuk tidur..bukankah itu adalah pelajaran dan latihan untuk memberi yang terbaik untuk saudaranya?
Bukankah Rasulullah juga pernah bersabda, “Tidak akan beriman di antara kamu sehinggalah kamu mengasihi saudaramu lebih dari kamu mengasihi dirimu sendiri?”.. dan ini cukup meyakinkan diri bahawa “ini”lah yang terbaik buat saya..
Saya teringat seorang ustaz yang merupakan guru ta’alim saya berkata.. “la..awatnya ambik nursing..nie kerja nursing ni penat na…angkat patient la, pi sana, pi sini..nanti penat banyak guna tenaga…tukaq la medic..senang skit..tulis-tulis bagi ubat..na nurse yang buat keja..”..mengimbau nasihatnya dan pesanannya juga celotehnya..saya nyatakan dalam nubari saya.. “ustaz,biarlah, kami-kami ini jadi duta dalam nurse pula..seandainya ramai adik beradik kami yang lain sudah terjun dalam medic..biarlah kami terjun dalam kerjaya yang tidak glamour ni..bukankah kerjaya ini juga melatih kami menjadi seorang dai’e?”
"Mencari Redha Allah.."
Tuesday, October 26, 2010
Peringatan buat diri
Dalam kesempitan, dalam keperluan diri sendiri..datang sahutan dan panggilan untuk memberi kepada yang lebih memerlukan...
Sesungguhnya tidak sama darjat mereka yang keluar berjihad dengan mereka yang hanya duduk sahaja. begitu juga tidak sama mereka yang berinfaq dalam keadaan senang dengan mereka yang berinfaq dalam keadaan susah. Pastinya disisi Allah mereka ada bedanya..
"Mencari Redha ALLAH.."
Monday, October 11, 2010
Jom, duduk beriman seketika !
Muaz bin Jabal pernah berkata tatkala mengingatkan sahabat-sahabatnya :
"Ijlis bina nukminu bissa'ah"
"Marilah kita duduk untuk beriman sejenak.."
Hati itu sering berbolak-balik. Sentiasa berperang antara yang haq dan yang bathil. Nafsu cuba memenangkan ke atas iman dan iman berusaha sedaya mungkin untuk bertahan dan menang demi mengisi relung hati..sesekali peperangan ini tidak akan terhenti.. begitulah seterusnya..ia akan terus berlaku..
Hakikatnya hati itu perlu sentiasa di ingatkan..perlu, dalam kesibukan dunia yang tidak pernah usai..perlu sekali meluangkan hati untuk di muhasabah dan kembali padaNya..agar..agar kita sentiasa berada dalam redhaNya..
Justeru, muhasabah buat jiwa..
Seorang Ulama’ berkata:
“ Saya melihat dosa dapat mematikan hati, terkadang mewariskan kehinaan, sedangkan meninggalkan dosa adalah kehidupan bagi hati, sedangkan sebaik-baik bagi nafsu anda adalah melawannya..”
Imam ahmad berkata kepada puteranya:
“ Wahai anakku, berniatlah untuk sentiasa melakukan kebaikan sebab kamu akan tetap baik selagi kamu berniat baik”.
"Mencari Redha Allah.."
"Ijlis bina nukminu bissa'ah"
"Marilah kita duduk untuk beriman sejenak.."
Hati itu sering berbolak-balik. Sentiasa berperang antara yang haq dan yang bathil. Nafsu cuba memenangkan ke atas iman dan iman berusaha sedaya mungkin untuk bertahan dan menang demi mengisi relung hati..sesekali peperangan ini tidak akan terhenti.. begitulah seterusnya..ia akan terus berlaku..
Hakikatnya hati itu perlu sentiasa di ingatkan..perlu, dalam kesibukan dunia yang tidak pernah usai..perlu sekali meluangkan hati untuk di muhasabah dan kembali padaNya..agar..agar kita sentiasa berada dalam redhaNya..
Justeru, muhasabah buat jiwa..
Seorang Ulama’ berkata:
“ Saya melihat dosa dapat mematikan hati, terkadang mewariskan kehinaan, sedangkan meninggalkan dosa adalah kehidupan bagi hati, sedangkan sebaik-baik bagi nafsu anda adalah melawannya..”
Imam ahmad berkata kepada puteranya:
“ Wahai anakku, berniatlah untuk sentiasa melakukan kebaikan sebab kamu akan tetap baik selagi kamu berniat baik”.
"Mencari Redha Allah.."
Thursday, October 7, 2010
Sms yang bermakna
Sewaktu membersihkan inbox sms yang begitu banyak…terlihat sms yang dihantar oleh salah seorang abang..ya, abang yang paling rapat dan paling mengerti diri ini…sejujurnya, dari dulu abang adalah antara insan yang cukup bermakna dalam hidup..dari adik kecil lagi, abang tidak pernah sunyi “memberi” kasih dan perhatian dari adik sehingga kini..tatkala adik ditinggal ma dan ayah sewaktu darjah dua..abanglah orang yang pertama memujuk adik..membawa adik ke hulu dan ke hilir yang semasa itu menangis tidak henti-henti apabila ma dan ayah masuk ke balai berlepas ..walaupun adik sedih dengan pemergian ma dan ayah..tetapi,
kesunyian itu terubat dengan pujukan dan layanan abang..
Dan sehingga hari ini..adik tahu abang sentiasa doakan adik..
Ya, sms yang abang hantar adik simpan sehingga hari ini, kerana bagi adik sms itu benar-benar bermakna dan terkesan di hati adik..jazakallah abang..
“Assalamualaikum. Pada adik yang tersayang, abang merintih sakit selama 2 tahun di Mesir tiada saudara yang ada selain hanya Allah dan Rasul. Katakanlah tidak akan menimpa kami kecuali apa yang telah disuratkan Allah bagi kami, Dialah penjaga urusan kami. Adik kuatkan semangat ..la takhaf wala tahzan innallaha maa’na. Ingatlah bersabar sesaat dalam kesakitan lebih baik dari ibadat setahun. Ingatlah nabi Ayub dan redhanya terhadap ujian Allah. Mengenai hal dunia semakin adik memikirkan semakin adik resah dan dalam keresahan inilah syaitan akan mencucuk jarumnya. Bukankah mengingati Allah itu menenangkan jiwa. Bila jiwa tenang, bukankah sudah bertambah iman. Pada Allah sebaik tempat mengadu dan padaNya lah kembali segala urusan….”
“Syukur ya Allah kerana Engkau menganugrahkan dia dalam kehidupanku…tetapkanlah ya Allah memberinya cintaMU..temukanlah kami disyurgaMu suatu masa nanti..ameen..”
kesunyian itu terubat dengan pujukan dan layanan abang..
Dan sehingga hari ini..adik tahu abang sentiasa doakan adik..
Ya, sms yang abang hantar adik simpan sehingga hari ini, kerana bagi adik sms itu benar-benar bermakna dan terkesan di hati adik..jazakallah abang..
“Assalamualaikum. Pada adik yang tersayang, abang merintih sakit selama 2 tahun di Mesir tiada saudara yang ada selain hanya Allah dan Rasul. Katakanlah tidak akan menimpa kami kecuali apa yang telah disuratkan Allah bagi kami, Dialah penjaga urusan kami. Adik kuatkan semangat ..la takhaf wala tahzan innallaha maa’na. Ingatlah bersabar sesaat dalam kesakitan lebih baik dari ibadat setahun. Ingatlah nabi Ayub dan redhanya terhadap ujian Allah. Mengenai hal dunia semakin adik memikirkan semakin adik resah dan dalam keresahan inilah syaitan akan mencucuk jarumnya. Bukankah mengingati Allah itu menenangkan jiwa. Bila jiwa tenang, bukankah sudah bertambah iman. Pada Allah sebaik tempat mengadu dan padaNya lah kembali segala urusan….”
“Syukur ya Allah kerana Engkau menganugrahkan dia dalam kehidupanku…tetapkanlah ya Allah memberinya cintaMU..temukanlah kami disyurgaMu suatu masa nanti..ameen..”
Tuesday, October 5, 2010
"Kun Rabbaniyyun,wa la takun ramadhaniyyan"
"Jadilah hamba-hamba yang Rabbani bukan hamba-hamba Ramadhani"
Selamat hari raya..buat insan-insan yang telah berjaya berpuasa 6. Bergembiralah dengan janji Rasulullah dalam hadisnya..
Daripada Umar bin Thabil bin Al-Haris Al-Khazraj daripada Abi Ayyub Al-Ansari r.a menceritakan bahawa Rasulullah telah bersabda: "Sesiapa yang telah berpuasa di bulan Ramadhan kemudian diikuti pula dengan puasa (sunat) enam hari dibulan syawwal seolah-olah dia berpuasa selama setahun"...Subhanallah!! Bagi yang belum habis puasa..masih belum terlambat..cepat-cepatlah berpuasa.
Ramadhan dah hampir sebulan berlalu, syawal masih tinggal beberapa hari lagi..namun, bagaimana dengan tarbiah ramadhan pada diri kita? Adakah amal-amal yang pernah kita lakukan pada bulan Ramadhan itu masih kekal kita amalkan atau dengan berlalu Ramadhan maka berlalulah segalanya..bukankah sewaktu Ramadhan hati kita begitu lunak sekali melantunkan ayat-ayat Nya. Malam-malam dipenenuhi dengan sujud dan munajat pada-Nya. Dalam setiap doa, mudah sekali kita menangis dan mengharap pada Nya. tidak kurang, ukhuwah sesama rapat sekali. Makan setalam, senyum sentiasa. Malah ada yang sanggup mendahukan saudara dengan memberi air miliknya untuk saudaranya minum dahulu... sedekah, infaq..mudah sekali tangan menghulurkannya..masjid-masjid, surau-surau menjadi tempat kunjungan utama..Indah bukan?
Justeru, bagaimana dengan bulan ini? bulan syawal dan bulan-bulan akan datang? adakah dengan keluarnya kita dari kepompong Ramadahan, kita adalah antara rama-rama yang indah dan kuat untuk terbang? atau kembali menjadi ulat beluncas yang masih gagal untuk menjadi menjadi rama-rama dan mengulangi kisah-kisah yang sama...Wallahua'alam..
Wahai saudaraku yang tercinta, sesungguhnya di antara tanda-tanda diterimanya amal ibadah perbuatan seseorang adalah apabila Allah memberi pertolongan kepadamu untuk melakukan kebaikan yang lebih besar dan berlangsung terus menerus...
Semoga kita sentiasa menjadi antara hamba-hambaNya yang terpilih..ameen.
Selamat hari raya..buat insan-insan yang telah berjaya berpuasa 6. Bergembiralah dengan janji Rasulullah dalam hadisnya..
Daripada Umar bin Thabil bin Al-Haris Al-Khazraj daripada Abi Ayyub Al-Ansari r.a menceritakan bahawa Rasulullah telah bersabda: "Sesiapa yang telah berpuasa di bulan Ramadhan kemudian diikuti pula dengan puasa (sunat) enam hari dibulan syawwal seolah-olah dia berpuasa selama setahun"...Subhanallah!! Bagi yang belum habis puasa..masih belum terlambat..cepat-cepatlah berpuasa.
Ramadhan dah hampir sebulan berlalu, syawal masih tinggal beberapa hari lagi..namun, bagaimana dengan tarbiah ramadhan pada diri kita? Adakah amal-amal yang pernah kita lakukan pada bulan Ramadhan itu masih kekal kita amalkan atau dengan berlalu Ramadhan maka berlalulah segalanya..bukankah sewaktu Ramadhan hati kita begitu lunak sekali melantunkan ayat-ayat Nya. Malam-malam dipenenuhi dengan sujud dan munajat pada-Nya. Dalam setiap doa, mudah sekali kita menangis dan mengharap pada Nya. tidak kurang, ukhuwah sesama rapat sekali. Makan setalam, senyum sentiasa. Malah ada yang sanggup mendahukan saudara dengan memberi air miliknya untuk saudaranya minum dahulu... sedekah, infaq..mudah sekali tangan menghulurkannya..masjid-masjid, surau-surau menjadi tempat kunjungan utama..Indah bukan?
Justeru, bagaimana dengan bulan ini? bulan syawal dan bulan-bulan akan datang? adakah dengan keluarnya kita dari kepompong Ramadahan, kita adalah antara rama-rama yang indah dan kuat untuk terbang? atau kembali menjadi ulat beluncas yang masih gagal untuk menjadi menjadi rama-rama dan mengulangi kisah-kisah yang sama...Wallahua'alam..
Wahai saudaraku yang tercinta, sesungguhnya di antara tanda-tanda diterimanya amal ibadah perbuatan seseorang adalah apabila Allah memberi pertolongan kepadamu untuk melakukan kebaikan yang lebih besar dan berlangsung terus menerus...
Semoga kita sentiasa menjadi antara hamba-hambaNya yang terpilih..ameen.
Saturday, October 2, 2010
Management posting
Part 1
Alhamdulillah..hurrmm..(akhirnya Berjaya saya lalui management posting..sight..)
On the first day..hmm..only Allah knows how palpitation nya saya…(tapi, sebenarnya tak la berdebar sangat pun..biasa-biasa je..) semuanya gara-gara konpius and tak faham roles yang sepatutnya saya mainkan dalam ward.. incharge nurse? Intervention nurse or admission or records nurse? Last-last jadi cubical nurse..everything in hands…hehe..
Tetapi, yang bestnya..sebab selalu saja Allah takdirkan saya berposting and bekerja bersama staff yang baik-baik and sudi mengajar..(yang lain pun baik-baik juga..hehe) especially…yang saya rasa terhutang budi sangat adalah pada “staff nurse Salmi”.
First time night shift dengan dia..boleh dikatakan semua benda dia ajar saya.. indent DDA drug, write report, tegur kesilapan saya buat, bagi chance saya pass report, many more..huhu..ada la rasa skit-skit macam staff nurse..because macam betul-betul manage patients. Cumenya, rasa responsibility tu..masih lagi kureng..sebab bila Doktor tanya tentang patient, mesti tanya staff nurse..tak tanya saya walau saya juga manage patient tu..( doctor takut.. kalau tanya saya, saya tak dapat jawab..hehhe..)
Ortho male (kenangan 5), memang setiap hari aktif..ada-ada je..new admission..saya pulak terbelit-belit lidah baca diagnosis patient..tambah-tambah macam-macam short form yang baru dan saya tidak faham..contoh: ILN, DRUJ,EXT FIX,#,FL POP,w/d,L/W…etc..bla-bla..tetapi, ‘ala kulli hal..Allah permudahkan saya..
Tetapi, pengajaran yang sangat significant pada saya adalah…..suatu petang, sedang say abaca patient bed ticket…tetiba..
To be continue…
Alhamdulillah..hurrmm..(akhirnya Berjaya saya lalui management posting..sight..)
On the first day..hmm..only Allah knows how palpitation nya saya…(tapi, sebenarnya tak la berdebar sangat pun..biasa-biasa je..) semuanya gara-gara konpius and tak faham roles yang sepatutnya saya mainkan dalam ward.. incharge nurse? Intervention nurse or admission or records nurse? Last-last jadi cubical nurse..everything in hands…hehe..
Tetapi, yang bestnya..sebab selalu saja Allah takdirkan saya berposting and bekerja bersama staff yang baik-baik and sudi mengajar..(yang lain pun baik-baik juga..hehe) especially…yang saya rasa terhutang budi sangat adalah pada “staff nurse Salmi”.
First time night shift dengan dia..boleh dikatakan semua benda dia ajar saya.. indent DDA drug, write report, tegur kesilapan saya buat, bagi chance saya pass report, many more..huhu..ada la rasa skit-skit macam staff nurse..because macam betul-betul manage patients. Cumenya, rasa responsibility tu..masih lagi kureng..sebab bila Doktor tanya tentang patient, mesti tanya staff nurse..tak tanya saya walau saya juga manage patient tu..( doctor takut.. kalau tanya saya, saya tak dapat jawab..hehhe..)
Ortho male (kenangan 5), memang setiap hari aktif..ada-ada je..new admission..saya pulak terbelit-belit lidah baca diagnosis patient..tambah-tambah macam-macam short form yang baru dan saya tidak faham..contoh: ILN, DRUJ,EXT FIX,#,FL POP,w/d,L/W…etc..bla-bla..tetapi, ‘ala kulli hal..Allah permudahkan saya..
Tetapi, pengajaran yang sangat significant pada saya adalah…..suatu petang, sedang say abaca patient bed ticket…tetiba..
To be continue…
Saturday, September 18, 2010
Perginya seorang Murobbi..
Terkesima saya seketika apabila seseorang mengkhabarkan pemergian Ustaz Dahlan pada tanggal 18 september 2010. Tetiba hati saya sayu..terasa sangat seperti kehilangan..kehilangan satu harta yang cukup berharga.Walau hakikatnya, saya tidak pernah mengenali beliau, jauh sekali bersua muka. Namun, saya tahu dia seseorang yang cukup bermakna bagi insan-insan yang pernah mengenalinya..
Dia merupakan seorang yang gigih menyemai "cinta" dalam relung-relung jiwa..saya yakin, biarpun dia pergi menunaikan janji pada NYA, cahaya "cinta" yang yang pernah ditanamnya akan tetap subur bercambah dan pemergiannya akan menjadi sumbu api semangat sebuah perjuangan..
Semoga Allah meletakkan beliau bersama orang-orang yang solleh..ameen
baca seterusnya..
al-faithah
onesaiful
kehilangan isteri
Dedikasi utk Uztaz Dahlan
Perginya seorang pejuang
"Sejarah adalah catatan keajaiban. Tetapi, cinta adalah rahsianya.." (Anis Matta)
Dia merupakan seorang yang gigih menyemai "cinta" dalam relung-relung jiwa..saya yakin, biarpun dia pergi menunaikan janji pada NYA, cahaya "cinta" yang yang pernah ditanamnya akan tetap subur bercambah dan pemergiannya akan menjadi sumbu api semangat sebuah perjuangan..
Semoga Allah meletakkan beliau bersama orang-orang yang solleh..ameen
baca seterusnya..
al-faithah
onesaiful
kehilangan isteri
Dedikasi utk Uztaz Dahlan
Perginya seorang pejuang
"Sejarah adalah catatan keajaiban. Tetapi, cinta adalah rahsianya.." (Anis Matta)
Thursday, September 16, 2010
POSTING AGAIN?? (I like it...hehe)
Hari ni dah masuk ke 8 syawal...Alhamdulillah Allah masih panjangkan lagi umur...
Waktu beraya rasanya dah habis..tune mind ke posting mood.
Buka saja study period hari isnin ni, terus masuk posting di Temerloh. Pastinya lebih mencabar kerana "management posting". Means kena tahu everything about ward, skills, medications, patients, critical thinking, assertive, creative, adaptable..bla..bla...bla....
Lagi mencabar, posting kali ni dah ada night shift.. tetapi, best jugak sebab rasa triller..hehe
management posting what shlould i know?
role as in charge nurse, role as admission nurse, role as intervention nurse (dah try berlakon masa role play hari tu... ada la sedikit exposure tetapi, of course real life lagi BEST challenges nyer!!)
So...be prepared...Hepi posting!!
p/s: before that..berusaha siapkan assignment and proposal dulu...huhu
" nikmat manakah yang engkau dustakan?"
Waktu beraya rasanya dah habis..tune mind ke posting mood.
Buka saja study period hari isnin ni, terus masuk posting di Temerloh. Pastinya lebih mencabar kerana "management posting". Means kena tahu everything about ward, skills, medications, patients, critical thinking, assertive, creative, adaptable..bla..bla...bla....
Lagi mencabar, posting kali ni dah ada night shift.. tetapi, best jugak sebab rasa triller..hehe
management posting what shlould i know?
role as in charge nurse, role as admission nurse, role as intervention nurse (dah try berlakon masa role play hari tu... ada la sedikit exposure tetapi, of course real life lagi BEST challenges nyer!!)
So...be prepared...Hepi posting!!
"Are you man enough to be a nurse..?"...hoho
p/s: before that..berusaha siapkan assignment and proposal dulu...huhu
" nikmat manakah yang engkau dustakan?"
Thursday, September 2, 2010
Hanya keranaNya..
Hanya kerana Nya..
Benar, setiap kali mengalami dilema dan tidak tahu yang mana satu harus saya letakkan dahulu..saya bertanya hati saya, di mana letaknya "Dia".. dan disitu ada jawapannya. Ya, walau seketika berat jawapan itu kerana ia bertentangan dengan nafsu diri, tetapi saya harus kena akui kerana itulah kata hati saya..
Ramadhan akan berlalu pergi.. saya sugguh sedih hakikatnya, kerana Ramadhan kali ini Allah menguji saya dengan begitu banyak kerja-kerja "sekolah". Assignment, exam, role play, presentation, seminar, malah hal-hal lain yang menuntut disiplin dan komitmen diri. Terkadang malam-malam di bulan Ramadhan di penuhi dengan kerja-kerja ini.. saya menangis sendiri, kerana sometimes ada tuntutan lain juga terlambat di laksana, malah mungkin ada yang teraniaya kerana tidak mendapat hak mereka dengan sewajarnya..segalanya kerana lemahnya saya..
Memang tidak wajar sekali saya mengeluh dan menyalahka kerja-kerja ini..kerana ia juga adalah tanggungjwab saya, amanah saya.. selayaknya saya harus meletakkan di mana saya saat semua itu menuntut saya tunaikan. Tetapi, ada satu keajaiban yang saya dapati dari dahulu sehingga sekarang..yang membuat saya yakin untuk terus bekerja.. ya, saya merasakan Dia sentiasa bersama saya..dalam kepayahan, saya merasakan kesenangan, dalam kepahitan, saya merasakan kemanisan dan dalam kesulitan Dia permudahkan.
Segalanya harus difahami...jauhnya perjalanan ini menuntut sejuta pengorbanan..
korban masa, harta, tenaga, hati, jiwa, perasaan bahkan jiwa raga seandainya itulah yang dituntut.. tetapi, pengorbanan itu..sejajar dengan iman...memang rasa sulit sekali mahu berkorban tatkala iman menurun. Tetapi,pengorbanan itu manis bagi orang yang mengharapkan karyanya terhasil dengan harga yang mahal...kerana, jika setiap insan yang bekerja berkata mereka telah berkorban, maka justeru pengorbanan mana yang akan dilihat oleh Nya? Semestinya karya pengorbanan yang paling mahal..
Saya..saya tidak tahu apakah pengorbanan saya pada "Nya"...Apa yang akan saya persembahkan padaNya diakhirat sana? Apa yang akan saya tuai nanti? akan adakah penyelamat saya tatkala saya di hisab di hadapaNya nanti?..bagaimana buku-buku amalan saya...? golongan manakah saya...kanan atau golongan kiri ?Lalu layakkah saya terus mengalah...??
Berada di bulan Ramadhan ini, lagi-lagi mendidik saya untuk menghargai setiap masa yang dianugerahkan..kerana masa itu akan di tanya di sana nanti..justeru itu saya takut sekali akan berlalunya Ramadhan ini, saya takut saya tidak berpeluang lagi untuk bersama dalam bulan yang setiap detik nafasnya adalah keberkatan dan cinta dariNya..
Pun begitu..selagi nafas masih ada..selayaknya terus saya bekerja..bekerja dan terus bekerja...dan DIAlah yang akan melihat dan menilainya..
"Tidak ada yang akan kecewa tatkala memburu cintaNYA..percayalah!!"
Benar, setiap kali mengalami dilema dan tidak tahu yang mana satu harus saya letakkan dahulu..saya bertanya hati saya, di mana letaknya "Dia".. dan disitu ada jawapannya. Ya, walau seketika berat jawapan itu kerana ia bertentangan dengan nafsu diri, tetapi saya harus kena akui kerana itulah kata hati saya..
Ramadhan akan berlalu pergi.. saya sugguh sedih hakikatnya, kerana Ramadhan kali ini Allah menguji saya dengan begitu banyak kerja-kerja "sekolah". Assignment, exam, role play, presentation, seminar, malah hal-hal lain yang menuntut disiplin dan komitmen diri. Terkadang malam-malam di bulan Ramadhan di penuhi dengan kerja-kerja ini.. saya menangis sendiri, kerana sometimes ada tuntutan lain juga terlambat di laksana, malah mungkin ada yang teraniaya kerana tidak mendapat hak mereka dengan sewajarnya..segalanya kerana lemahnya saya..
Memang tidak wajar sekali saya mengeluh dan menyalahka kerja-kerja ini..kerana ia juga adalah tanggungjwab saya, amanah saya.. selayaknya saya harus meletakkan di mana saya saat semua itu menuntut saya tunaikan. Tetapi, ada satu keajaiban yang saya dapati dari dahulu sehingga sekarang..yang membuat saya yakin untuk terus bekerja.. ya, saya merasakan Dia sentiasa bersama saya..dalam kepayahan, saya merasakan kesenangan, dalam kepahitan, saya merasakan kemanisan dan dalam kesulitan Dia permudahkan.
Segalanya harus difahami...jauhnya perjalanan ini menuntut sejuta pengorbanan..
korban masa, harta, tenaga, hati, jiwa, perasaan bahkan jiwa raga seandainya itulah yang dituntut.. tetapi, pengorbanan itu..sejajar dengan iman...memang rasa sulit sekali mahu berkorban tatkala iman menurun. Tetapi,pengorbanan itu manis bagi orang yang mengharapkan karyanya terhasil dengan harga yang mahal...kerana, jika setiap insan yang bekerja berkata mereka telah berkorban, maka justeru pengorbanan mana yang akan dilihat oleh Nya? Semestinya karya pengorbanan yang paling mahal..
Saya..saya tidak tahu apakah pengorbanan saya pada "Nya"...Apa yang akan saya persembahkan padaNya diakhirat sana? Apa yang akan saya tuai nanti? akan adakah penyelamat saya tatkala saya di hisab di hadapaNya nanti?..bagaimana buku-buku amalan saya...? golongan manakah saya...kanan atau golongan kiri ?Lalu layakkah saya terus mengalah...??
Berada di bulan Ramadhan ini, lagi-lagi mendidik saya untuk menghargai setiap masa yang dianugerahkan..kerana masa itu akan di tanya di sana nanti..justeru itu saya takut sekali akan berlalunya Ramadhan ini, saya takut saya tidak berpeluang lagi untuk bersama dalam bulan yang setiap detik nafasnya adalah keberkatan dan cinta dariNya..
Pun begitu..selagi nafas masih ada..selayaknya terus saya bekerja..bekerja dan terus bekerja...dan DIAlah yang akan melihat dan menilainya..
"Tidak ada yang akan kecewa tatkala memburu cintaNYA..percayalah!!"
Wednesday, September 1, 2010
menjejak malam al-qadr
Malam ni sudah masuk ke malam 23 Ramadhan..bermacam perasaan berbaur di hati..sedih kerana Ramadhan akan pergi..takut kerana "adakah Ramadhan ini benar-benar sudah dimanfaatkan?", takut seandainya Ramadhan ini adalah Ramadhan yang terakhir buat diri, takut adakah Ramadhan ini benar-benar sudah mampu mendidik diri? Ya Allah..hati ini benar-benar berharap pada Mu...
"Ya Allah hamba Mu ini sangat lemah..ya Allah izinkan hati-hati ini sentiasa terpilih untuk menjadi hamba Mu yang bersyukur.. Ya Allah izinkahlah Ramadhan ini sebagai Ramadhan yang bermakna buat kami..temukan lah kami dengan "malam Lailatul qadar"... Ya Allah...kami mengharap pada Mu Ya Allah..." Ameen..
Saturday, August 28, 2010
Who don't like to become a nurse?!!
“Who don’t like to become a nurse, raise up your hand!” Nobody respond to her. Once again she repeated the question and the result was still same. “Believe me, if you don’t like to become a nurse, better you quit now. Because if you are continuing, you will become a bad nurse!”
Ada benarnya apa yang dikatakan oleh pensyarah kami. Mungkin dia sedikit kecewa dengan desas desus yang mengatakan ada sebahagian dari senior kami tidak mahu jadi nurse. Ada yang sudah bekerja di luar bidang kejururawatan dan ada pula yang bercadang untuk sambung pelajaran di luar bidang ini.
“Why are you wasting your time here? If don’t like it..better quit now!” Dia begitu berkeras. “That’s true, I advise your junior, if you don’t like nursing, better stop here and get what you like. Because sometimes, you cannot push yourself to enjoy the things that you don’t like and finally you will get into lots of troubles.”
Agaknya apa perasaan dia sebagai seorang guru? Mungkin marah, kecewa, sedih..(Dan seerti dengannya) apabila pelajar yang dia harapkan terus menyumbang dalam bidang kejururawatan ini totally deviate dari bidang ini. Alasannya adalah “tidak minat”,masuk jurusan ini pun kerana mungkin secara kebetulan, terpaksa atau tidak pilihan lain…(jawapan yang dijawab).
Entahlah..pendapat saya, sebenarnya..harapan lecturer-lecturer kami amat tinggi pada kami. Mengarapkan kami melakukan sesuatu perubahan sistem nursing di Malaysia kearah yang lebih baik. Namun, itu bukan kerja mudah.. bukan tidak pernah ada orang cuba melakukan perubahan itu..tetapi tidak berjaya. Malah mungkin masyarakat sendiri masih tidak bersedia menerima perubahan itu. Ya, sama ada masyarakat orang biasa dan juga medical practitioner itu sendiri. Masalah stigma masih merupakan antara halangan utama yang menyekat.
Tetapi…untuk mencapai cita-cita yang menggunung tinggi itu perlu bermula dengan satu langkah. Ya, langkah pertama adalah mendidik diri untuk mencintai nursing..” proud to be a muslimah nurse”. Kan? Setuju tak?Tanpa cinta,minat atau “suka”… cita-cita yang menggunung itu hanya akan tinggal impian..So, first, love to be a nurse. Berusaha!!
Ada benarnya apa yang dikatakan oleh pensyarah kami. Mungkin dia sedikit kecewa dengan desas desus yang mengatakan ada sebahagian dari senior kami tidak mahu jadi nurse. Ada yang sudah bekerja di luar bidang kejururawatan dan ada pula yang bercadang untuk sambung pelajaran di luar bidang ini.
“Why are you wasting your time here? If don’t like it..better quit now!” Dia begitu berkeras. “That’s true, I advise your junior, if you don’t like nursing, better stop here and get what you like. Because sometimes, you cannot push yourself to enjoy the things that you don’t like and finally you will get into lots of troubles.”
Agaknya apa perasaan dia sebagai seorang guru? Mungkin marah, kecewa, sedih..(Dan seerti dengannya) apabila pelajar yang dia harapkan terus menyumbang dalam bidang kejururawatan ini totally deviate dari bidang ini. Alasannya adalah “tidak minat”,masuk jurusan ini pun kerana mungkin secara kebetulan, terpaksa atau tidak pilihan lain…(jawapan yang dijawab).
Entahlah..pendapat saya, sebenarnya..harapan lecturer-lecturer kami amat tinggi pada kami. Mengarapkan kami melakukan sesuatu perubahan sistem nursing di Malaysia kearah yang lebih baik. Namun, itu bukan kerja mudah.. bukan tidak pernah ada orang cuba melakukan perubahan itu..tetapi tidak berjaya. Malah mungkin masyarakat sendiri masih tidak bersedia menerima perubahan itu. Ya, sama ada masyarakat orang biasa dan juga medical practitioner itu sendiri. Masalah stigma masih merupakan antara halangan utama yang menyekat.
Tetapi…untuk mencapai cita-cita yang menggunung tinggi itu perlu bermula dengan satu langkah. Ya, langkah pertama adalah mendidik diri untuk mencintai nursing..” proud to be a muslimah nurse”. Kan? Setuju tak?Tanpa cinta,minat atau “suka”… cita-cita yang menggunung itu hanya akan tinggal impian..So, first, love to be a nurse. Berusaha!!
Sunday, August 22, 2010
(Copy&Paste) Puasa Itu Menahan, Bukan Menunda
Hari terus berganti, waktupun berlalu. Tak terasa puasa kita sudah memasuki putaran sepuluh hari yang kedua. Alhamdulillah, Allah masih memberikan kepada kita nikmat umur, nikmat sehat, dan terutama nikmat iman, islam dan hidayah sehingga kita bisa meneruskan puasa hingga genap sebulan, insya Allah.
Sebagai bekal menjalani sepuluh hari kedua dan ketiga, penting kiranya kita menginterospeksi, mengukur diri, seberapa sukses puasa kita di sepuluh hari pertama. Apakah di mata Allah puasa kita bernilai ibadah, ataukah hanya sekedar mendapatkan lapar dan dahaga saja.
Adalah sangat rugi bila perjuangan menahan lapar, haus dan tidak berhubungan badan sepanjang siang tidak bernilai ibadah. Banyak orang yang benar-benar hanya mendapatkan lapar dan dahaga karena ketika berpuasa anggota tubuh mereka lainnya melakukan hal-hal yang bisa mengurangi bahkan menghilangkan pahala sama sekali. Mata, telinga, mulut, tangan, kaki dan juga hati mungkin tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, tapi melakukan hal dan perbuatan yang bisa membakar pahala puasa.
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta, dan pengamalannya, serta amal kebodohan, maka Allah tidak butuh pada amalannya meninggalkan makan dan minumnya. (HR. Bukhari).
Kita memang tidak bisa mengetahui secara pasti seberapa besar nilai ibadah puasa kita di mata Allah. Tapi kita bisa mengusahakan agar puasa kita mendekati sempurna, bukan sekedar tidak makan, tidak minum dan tidak berhubungan badan di siang hari. Kita bisa mengoreksi diri sendiri, seberapa banyak dan seberapa jauh kemampuan kita menahan nafsu, mengendalikan emosi sepanjang hari - siang dan malam - dari hari ke hari. Apakah puasa kita di siang hari telah membawa perubahan di malam hari? Ataukah keduanya masih berjalan berlawan arah, berpuasa di siang hari namun tetap bermaksiat di malam hari?
Prihatin rasanya, ketika satu waktu sepulang dari mushola mendapati sepasang muda-mudi sedang asyik berduaan. Meski bukan di tempat sepi, tapi tetap saja yang mereka lakukan tidak dibenarkan agama. Sepertinya sholat taraweh di mushola hanya dijadikan alasan untuk melegalkan agenda keluar rumah. Rencana yang sebenarnya adalah janji bertemu dengan pujaan hati. Bila diingatkan, mereka berkilah. “Kita juga tahu kalau orang puasa tidak boleh pacaran, bisa mengurangi pahala puasa. Tapi ini kan malam, kita tidak sedang berpuasa kok!” begitu alasan mereka. Astaghfirulloh! Larangan berpacaran itu bukan saja ketika sedang berpuasa, di dalam bulan puasa. Tapi berlaku sepanjang masa, baik siang maupun malam, baik di dalam maupun di luar bulan Ramadhan. Tak ada alasan yang bisa digunakan untuk membenarkan apa yang kalian lakukan.
Juga sedih rasanya ketika mendapati orang-orang yang asyik bergunjing selesai tarawih atau mengakses situs-situs porno di warnet dan hp. Mana, kemana efek puasa yang telah mereka jalani sepanjang hari tadi? Astaghfirulloh! Hampir tak terlihat sama sekali. Seakan-akan puasa dan segala hal yang dijaganya berakhir ketika datang waktu berbuka.
Puasa itu menahan, mengendalikan, bukan menunda. Sehingga ketika waktu berbuka telah tiba, semestinya kita tetap mampu menahan dan mengendalikan nafsu, bahkan hingga ketika bulan Ramadhan telah berlalu. Puasa bukanlah menggeser waktu, dari siang menjadi malam. Siang berpuasa, malam hari puas-puasin. Siang di tahan-tahan, ketika malam layaknya orang balas dendam.
Kata “puasa” dalam bahasa Arab, adalah “Ash-Shaumu” atau “Ash-Shiyaamu”. Sedangkan kata “Ash-Shiyaamu” menurut bahasa Arab adalah semakna dengan “Al-Imsaku” artinya : menahan dari segala sesuatu, seperti menahan makan, menahan bicara, menahan tidur, atau dengan kata lain: mampu mengendalikan diri dari segala sesuatu (Al-Imsaaku wal-kaffu ‘anisy-syai) Sedangkan puasa (Ash-shiyaamu) menurut istilah (syari’at) agama Islam ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan (membukakan) selama satu hari penuh, sejak dari terbit fajar sampai dengan terbenamnya matahari dengan niat mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. ( Dari berbagai sumber )
Mari kita jaga dan hormati bulan Ramadhan yang suci dan mulia ini. Kita manfaatkan bulan penuh barokah dan ampunan ini untuk mendidik diri kita menjadi pribadi yang taqwa. Puasa memang di siang hari, tapi Ramadhan bukan hanya siang, termasuk juga malam. Sayang sekali jika selama dua belas jam lebih kita menahan lapar, haus dan dorongan nafsu yang ketika di luar puasa halal kita lakukan, tapi ketika waktu berbuka datang, kita seolah lupa dengan segalanya. Kita seperti seorang pendendam yang bertemu setelah sekian lama menunggu. Meski makan, minum dan berhubungan suami istri halal di malam hari, tapi semestinya tetap dilakukan dengan terkendali.
Puasa yang sukses semestinya membawa perubahan sikap dan kepribadian seseorang. Ketika puasa dijalankan sebulan penuh, seharusnya cukup untuk mendidik kita dalam menghadapi sebelas bulan berikutnya. Sangat sayang jika puasa yang kita kerjakan tidak menghasilkan apa-apa. Puasa perut dan syahwatnya, tapi mata, telinga, tangan, kaki dan hatinya berlaku seperti biasa, mengikuti nafsu belaka. Jangankan sebelas bulan berikutnya, sehari-harinya saja tak lebih dari sekedar perubahan gaya hidup, pengalihan waktu dari siang ke malam saja. Astaghfirulloh! Sungguh, semoga kita tidak termasuk golongan yang demikian. Amin.
http://abisabila.blogspot.com/
Derived from: eramuslim.com
Sebagai bekal menjalani sepuluh hari kedua dan ketiga, penting kiranya kita menginterospeksi, mengukur diri, seberapa sukses puasa kita di sepuluh hari pertama. Apakah di mata Allah puasa kita bernilai ibadah, ataukah hanya sekedar mendapatkan lapar dan dahaga saja.
Adalah sangat rugi bila perjuangan menahan lapar, haus dan tidak berhubungan badan sepanjang siang tidak bernilai ibadah. Banyak orang yang benar-benar hanya mendapatkan lapar dan dahaga karena ketika berpuasa anggota tubuh mereka lainnya melakukan hal-hal yang bisa mengurangi bahkan menghilangkan pahala sama sekali. Mata, telinga, mulut, tangan, kaki dan juga hati mungkin tidak melakukan hal-hal yang membatalkan puasa, tapi melakukan hal dan perbuatan yang bisa membakar pahala puasa.
“Barangsiapa yang tidak meninggalkan ucapan dusta, dan pengamalannya, serta amal kebodohan, maka Allah tidak butuh pada amalannya meninggalkan makan dan minumnya. (HR. Bukhari).
Kita memang tidak bisa mengetahui secara pasti seberapa besar nilai ibadah puasa kita di mata Allah. Tapi kita bisa mengusahakan agar puasa kita mendekati sempurna, bukan sekedar tidak makan, tidak minum dan tidak berhubungan badan di siang hari. Kita bisa mengoreksi diri sendiri, seberapa banyak dan seberapa jauh kemampuan kita menahan nafsu, mengendalikan emosi sepanjang hari - siang dan malam - dari hari ke hari. Apakah puasa kita di siang hari telah membawa perubahan di malam hari? Ataukah keduanya masih berjalan berlawan arah, berpuasa di siang hari namun tetap bermaksiat di malam hari?
Prihatin rasanya, ketika satu waktu sepulang dari mushola mendapati sepasang muda-mudi sedang asyik berduaan. Meski bukan di tempat sepi, tapi tetap saja yang mereka lakukan tidak dibenarkan agama. Sepertinya sholat taraweh di mushola hanya dijadikan alasan untuk melegalkan agenda keluar rumah. Rencana yang sebenarnya adalah janji bertemu dengan pujaan hati. Bila diingatkan, mereka berkilah. “Kita juga tahu kalau orang puasa tidak boleh pacaran, bisa mengurangi pahala puasa. Tapi ini kan malam, kita tidak sedang berpuasa kok!” begitu alasan mereka. Astaghfirulloh! Larangan berpacaran itu bukan saja ketika sedang berpuasa, di dalam bulan puasa. Tapi berlaku sepanjang masa, baik siang maupun malam, baik di dalam maupun di luar bulan Ramadhan. Tak ada alasan yang bisa digunakan untuk membenarkan apa yang kalian lakukan.
Juga sedih rasanya ketika mendapati orang-orang yang asyik bergunjing selesai tarawih atau mengakses situs-situs porno di warnet dan hp. Mana, kemana efek puasa yang telah mereka jalani sepanjang hari tadi? Astaghfirulloh! Hampir tak terlihat sama sekali. Seakan-akan puasa dan segala hal yang dijaganya berakhir ketika datang waktu berbuka.
Puasa itu menahan, mengendalikan, bukan menunda. Sehingga ketika waktu berbuka telah tiba, semestinya kita tetap mampu menahan dan mengendalikan nafsu, bahkan hingga ketika bulan Ramadhan telah berlalu. Puasa bukanlah menggeser waktu, dari siang menjadi malam. Siang berpuasa, malam hari puas-puasin. Siang di tahan-tahan, ketika malam layaknya orang balas dendam.
Kata “puasa” dalam bahasa Arab, adalah “Ash-Shaumu” atau “Ash-Shiyaamu”. Sedangkan kata “Ash-Shiyaamu” menurut bahasa Arab adalah semakna dengan “Al-Imsaku” artinya : menahan dari segala sesuatu, seperti menahan makan, menahan bicara, menahan tidur, atau dengan kata lain: mampu mengendalikan diri dari segala sesuatu (Al-Imsaaku wal-kaffu ‘anisy-syai) Sedangkan puasa (Ash-shiyaamu) menurut istilah (syari’at) agama Islam ialah menahan diri dari segala sesuatu yang membatalkan (membukakan) selama satu hari penuh, sejak dari terbit fajar sampai dengan terbenamnya matahari dengan niat mendekatkan diri (taqarrub) kepada Allah SWT. ( Dari berbagai sumber )
Mari kita jaga dan hormati bulan Ramadhan yang suci dan mulia ini. Kita manfaatkan bulan penuh barokah dan ampunan ini untuk mendidik diri kita menjadi pribadi yang taqwa. Puasa memang di siang hari, tapi Ramadhan bukan hanya siang, termasuk juga malam. Sayang sekali jika selama dua belas jam lebih kita menahan lapar, haus dan dorongan nafsu yang ketika di luar puasa halal kita lakukan, tapi ketika waktu berbuka datang, kita seolah lupa dengan segalanya. Kita seperti seorang pendendam yang bertemu setelah sekian lama menunggu. Meski makan, minum dan berhubungan suami istri halal di malam hari, tapi semestinya tetap dilakukan dengan terkendali.
Puasa yang sukses semestinya membawa perubahan sikap dan kepribadian seseorang. Ketika puasa dijalankan sebulan penuh, seharusnya cukup untuk mendidik kita dalam menghadapi sebelas bulan berikutnya. Sangat sayang jika puasa yang kita kerjakan tidak menghasilkan apa-apa. Puasa perut dan syahwatnya, tapi mata, telinga, tangan, kaki dan hatinya berlaku seperti biasa, mengikuti nafsu belaka. Jangankan sebelas bulan berikutnya, sehari-harinya saja tak lebih dari sekedar perubahan gaya hidup, pengalihan waktu dari siang ke malam saja. Astaghfirulloh! Sungguh, semoga kita tidak termasuk golongan yang demikian. Amin.
http://abisabila.blogspot.com/
Derived from: eramuslim.com
Monday, August 9, 2010
Beza mereka dan kita..
Seringkali jalan itu digunakan seharian. Daripada pulang kelas, pergi kelas, masjid yang dalam permbinaan itu sering menjadi tatapan. (IIUM Mosque). Mulanya memang mengharap agar Ramadhan kali ini, diri berkesempatan untuk berbuka, ifthar dan mungkin i'tikaf di situ. Namun, seakan impian itu tidak kesampaian kerana pembinaan masih belum siap sepenuhnya.
(Harapnya sebelum grad next year..sempat la..insyaAllah..tu pun kalau umur masih panjang..hee)
Satu perkara yang menarik perhatian setiap kali melihat para pekerja bersungguh-sungguh menyiapkan masjid UIA kuantan. Kesungguhan mereka. waktu pagi, saya melalui jalan itu mereka sudah bersiap sedia bekerja. Petang juga begitu, tengahari juga ada, malah yang mengagumkan waktu malam pun mereka masih gigih membina bangunan masjid. Sungguh saya kagum dengan mereka. Dan rata-rata pekerja nya adalah saudara dari Indonesia..ya, mereka begitu sinonim dengan kegigihan mencari sesuap rezeki yang halal..
Saya teringat sebuah cerita yang pernah diceritakan oleh pak Bowo suatu ketika dahulu semasa mengikuti sesi training TRUSTCO. Kisahnya..
Ada tiga orang buruh yang membina bangunan sekolah, satu dikenali sebagai si A, si B dan si C.
Apabila ditanya kenapa kamu begitu bersungguh-sungguh membina bangunan ini?
si A jawab: itu sahajalah kerja yang mampu dia lakukan untuk mendapatkan rezeki yang halal
Si B pula menjawab: Ini adalah satu kerja yang membolehkan dia menyarakan keluarganya dan menyumbang sesuatu kepada masyarakat.
Manakala si C menjawab: Ya, ia adalah rezeki yang halal dan saya bangga menjadi salah satu yang membinanya. Kerana dengan terbinanya bangunan ini, seakan saya adalah salah seorang membantu membina bangsa saya.
Subhanallah..betapa kekuatan minda dan emosi menjadikan seseorang itu hebat. Hebat bukan? Mungkin ada diantara mereka yang membina masjid UIA itu adalah mereka yang memiliki jawapan C. Rasulullah pernah bersabda yang bermaksud Rasulullah amat suka umatnya yang bekerja mendapatkan rezeki yang halal dengan hasil titik peluhnya. Lagi penat, lagi susah untuk mendapatkan sesuap nasi, lagi berkat..
Bayangkan ganjaran yang mereka terima dari Allah..dengan setiap kebaikan dan ibadat yang dilakukan di masjid itu..mereka juga mendapat sahamnya...semoga Allah memberkati mereka.
InsyaAllah Ramadhan Kareem kembali..
Ya Allah permudahkan lah hati-hati kami melakukan ketaatan kepadaMu..
(Harapnya sebelum grad next year..sempat la..insyaAllah..tu pun kalau umur masih panjang..hee)
Satu perkara yang menarik perhatian setiap kali melihat para pekerja bersungguh-sungguh menyiapkan masjid UIA kuantan. Kesungguhan mereka. waktu pagi, saya melalui jalan itu mereka sudah bersiap sedia bekerja. Petang juga begitu, tengahari juga ada, malah yang mengagumkan waktu malam pun mereka masih gigih membina bangunan masjid. Sungguh saya kagum dengan mereka. Dan rata-rata pekerja nya adalah saudara dari Indonesia..ya, mereka begitu sinonim dengan kegigihan mencari sesuap rezeki yang halal..
Saya teringat sebuah cerita yang pernah diceritakan oleh pak Bowo suatu ketika dahulu semasa mengikuti sesi training TRUSTCO. Kisahnya..
Ada tiga orang buruh yang membina bangunan sekolah, satu dikenali sebagai si A, si B dan si C.
Apabila ditanya kenapa kamu begitu bersungguh-sungguh membina bangunan ini?
si A jawab: itu sahajalah kerja yang mampu dia lakukan untuk mendapatkan rezeki yang halal
Si B pula menjawab: Ini adalah satu kerja yang membolehkan dia menyarakan keluarganya dan menyumbang sesuatu kepada masyarakat.
Manakala si C menjawab: Ya, ia adalah rezeki yang halal dan saya bangga menjadi salah satu yang membinanya. Kerana dengan terbinanya bangunan ini, seakan saya adalah salah seorang membantu membina bangsa saya.
Subhanallah..betapa kekuatan minda dan emosi menjadikan seseorang itu hebat. Hebat bukan? Mungkin ada diantara mereka yang membina masjid UIA itu adalah mereka yang memiliki jawapan C. Rasulullah pernah bersabda yang bermaksud Rasulullah amat suka umatnya yang bekerja mendapatkan rezeki yang halal dengan hasil titik peluhnya. Lagi penat, lagi susah untuk mendapatkan sesuap nasi, lagi berkat..
Bayangkan ganjaran yang mereka terima dari Allah..dengan setiap kebaikan dan ibadat yang dilakukan di masjid itu..mereka juga mendapat sahamnya...semoga Allah memberkati mereka.
InsyaAllah Ramadhan Kareem kembali..
Ya Allah permudahkan lah hati-hati kami melakukan ketaatan kepadaMu..
Sunday, August 1, 2010
Mahasiswa dibenarkan berpolitik?
NGO: Mahasiswa juga ada hak berpolitik, wajar pinda AUKU
Oleh Syed Mu’az Syed Putra
KUALA LUMPUR, 31 Julai — Pemimpin-pemimpin pelajar menyambut baik langkah Datuk Saifuddin Abdullah yang mahu membawa usul membenarkan mahasiswa terlibat dalam politik ke perhatian MT Umno tetapi menegaskan, sudah sampai masanya penuntut universiti dibenarkan aktif berpolitik atas alasan mereka juga ada hak mengundi.
Presiden Kelab Rakan Siswa Islah Malaysia (Karisma) Abdullah Omar Muhd Fuad berkata, cadangan itu merupakan satu pembaharuan baik kepada mahasiswa tetapi pelajar tidak harus membawa agenda politik ketika sesi pembalajaran di kampus.
“Kita memang setuju dengan cadangan tersebut kerana tiada masalah kalau mahasiswa nak terlibat dalam politik kerana mereka juga adalah pengundi,” kata beliau.
Bagaimanapun kata beliau, sekiranya cadangan tersebut diterima, tidak boleh melabelkan mahasiswa sebagai prokerajaan atau pembangkang.
“Kalau kita buat bantahan kepada kerajaan tidak bermakna kita sokong pembangkang, jadi kita harap mahasiswa ini tidak dilabelkan sebegitu.
“Ini kerana kita tidak mahu mahasiswa dipandang rendah oleh masyarakat, kita bantah bukan suka-suka kerana ada sebabnya,” katanya.
Selain itu, beliau juga menyarankan agar diletakkan satu syarat khas supaya mahasiswa ini tidak mengabaikan pelajaran mereka.
“Kadang-kadang kalau terlalu asyik dengan politik mungkin mahasiswa akan lupa akan tanggungjawab sebenar mereka sebagai pelajar,” kata beliau.
Abdullah Omar mengulas cadangan Saifuddin untuk membawa usul membenarkan mahasiswa terlibat dalam politik pada mesyuarat MT Umno akan datang.
Saifuddin yang juga Timbalan Menteri Pengajian Tinggi berkata sudah tiba masanya AUKU dikaji semula bagi membolehkan mahasiswa terlibat dalam politik.
Walaupun akta itu dipinda pada tahun 2008 di mana penuntut Institut Pengajian Tinggi Awam (IPTA) dibenar menyertai pertubuhan politik setelah mendapat kebenaran Naib Canselor, beliau berkata akta itu perlu dikaji semula.
Dalam pada itu, Presiden Kumpulan Aktivis Mahasiswa Independen (KAMI) Hilman Idham berkata, mahasiswa merupakan bakal pemimpin masa hadapan jadi penglibatan golongan itu dalam politik amat penting bagi melahirkan pemimpin yang berkaliber.
“Mahasiswa mempunyai idealisme dan pandangan masing-masing dalam politik, jadi penglibatan mereka amat penting bagi menyuarakan pandangan sebagai mahasiswa.
“Banyak pendedahan positif akan diterima mahasiswa sekiranya mereka terlibat dalam politik termasuk dari segi pengembangan pengalaman, membuat keputusan, mempraktikkan teori politik yang dipelajari dan sebagai.
“Sepatutnya sejak dari dulu mahasiswa ini dibenarkan terlibat sama dalam politik dan jangan sesekali melabelkan mahasiswa ini,” katanya.
Sehubungan itu Hilman berkata sekiranya cadangan itu diluluskan maka mahasiswa boleh memperluaskan pengalaman politik tanpa perlu bimbang akan dikenakan tindakan.
“Sekarang mana-mana mahasiswa yang terlibat dalam politik boleh dikenakan tindakan di bawah AUKU.
“Jadi saya percaya mahasiswa akan mendapat kebebasan yang sepatutnya sekiranya cadangan tersebut diluluskan nanti,” katanya.
Hilman kini berhadapan dengan tindakan disiplin kerana didakwa di bawah Seksyen 15(5)(A) AUKU kerana bersimpati dengan parti politik semasa pilihan raya kecil Hulu Selangor April lalu.
Presiden Gabungan Mahasiswa Islam Se-Malaysia (Gamis) Mohd Idris Mohd Yusoff berpendapat cadangan tersebut sesuai kerana mahasiswa juga ada hak untuk berpolitik.
“Saya memang setuju dengan cadangan tersebut dan ia menunjukkan kerajaan mula bersikap terbuka dalam hal ini.
“Selama ini mahasiswa dikongkong kerana tidak dibenarkan terlibat dalam politik. Jadi sekiranya diluluskan, maka secara tidak langsung mahasiswa boleh mengetahui selok-belok politik,” katanya.
Beliau berkata penglibatan secara terus golongan mahasiswa dalam politik boleh memberikan pendedahan awal selain melahirkan lebih ramai pemimpin masa depan.
“Jadi mahasiswa ini boleh mempelajari politik secara praktikal apabila merasai sendiri pengalaman tersebut.
“Jika berbanding dengan sekarang mahasiswa hanya pelajari tentang teori sahaja, ia tidak boleh menerangkan maksud politik sebenar kepada mahasiswa,” tambahnya.
Sementara itu Presiden Gabungan Pelajar Melayu Semenanjung (GPMS), Jais Karim berkata, penglibatan mahasiswa dalam politik sebenarnya tidak boleh dipisahkan kerana golongan itu adalah bakal pemimpin negara.
“Dengan penglibatan mahasiswa dalam politik mereka boleh melihat dan memahami sendiri apa yang dimaksudkan dengan politik secara lebih jelas lagi.
“Selain itu, saya melihat cadangan itu satu tindakan yang baik kerana ia boleh memberikan kesan positif kepada mahasiswa dan juga negara.
“Ini kerana kita mahu melahirkan ramai bakal pemimpin tapi selama ini mahasiswa disekat jadi saya melihat cadangan itu mampu melahirkan lebih ramai pemimpin yang bijak dna bagus,” katanya.
Bagaimanapun Jais berharap agar mahasiswa yang terlibat dalam politik dapat mengimbangi soal pelajaran dan politik.
Copyright © 2010 The Malaysian Insider
Oleh Syed Mu’az Syed Putra
KUALA LUMPUR, 31 Julai — Pemimpin-pemimpin pelajar menyambut baik langkah Datuk Saifuddin Abdullah yang mahu membawa usul membenarkan mahasiswa terlibat dalam politik ke perhatian MT Umno tetapi menegaskan, sudah sampai masanya penuntut universiti dibenarkan aktif berpolitik atas alasan mereka juga ada hak mengundi.
Presiden Kelab Rakan Siswa Islah Malaysia (Karisma) Abdullah Omar Muhd Fuad berkata, cadangan itu merupakan satu pembaharuan baik kepada mahasiswa tetapi pelajar tidak harus membawa agenda politik ketika sesi pembalajaran di kampus.
“Kita memang setuju dengan cadangan tersebut kerana tiada masalah kalau mahasiswa nak terlibat dalam politik kerana mereka juga adalah pengundi,” kata beliau.
Bagaimanapun kata beliau, sekiranya cadangan tersebut diterima, tidak boleh melabelkan mahasiswa sebagai prokerajaan atau pembangkang.
“Kalau kita buat bantahan kepada kerajaan tidak bermakna kita sokong pembangkang, jadi kita harap mahasiswa ini tidak dilabelkan sebegitu.
“Ini kerana kita tidak mahu mahasiswa dipandang rendah oleh masyarakat, kita bantah bukan suka-suka kerana ada sebabnya,” katanya.
Selain itu, beliau juga menyarankan agar diletakkan satu syarat khas supaya mahasiswa ini tidak mengabaikan pelajaran mereka.
“Kadang-kadang kalau terlalu asyik dengan politik mungkin mahasiswa akan lupa akan tanggungjawab sebenar mereka sebagai pelajar,” kata beliau.
Abdullah Omar mengulas cadangan Saifuddin untuk membawa usul membenarkan mahasiswa terlibat dalam politik pada mesyuarat MT Umno akan datang.
Saifuddin yang juga Timbalan Menteri Pengajian Tinggi berkata sudah tiba masanya AUKU dikaji semula bagi membolehkan mahasiswa terlibat dalam politik.
Walaupun akta itu dipinda pada tahun 2008 di mana penuntut Institut Pengajian Tinggi Awam (IPTA) dibenar menyertai pertubuhan politik setelah mendapat kebenaran Naib Canselor, beliau berkata akta itu perlu dikaji semula.
Dalam pada itu, Presiden Kumpulan Aktivis Mahasiswa Independen (KAMI) Hilman Idham berkata, mahasiswa merupakan bakal pemimpin masa hadapan jadi penglibatan golongan itu dalam politik amat penting bagi melahirkan pemimpin yang berkaliber.
“Mahasiswa mempunyai idealisme dan pandangan masing-masing dalam politik, jadi penglibatan mereka amat penting bagi menyuarakan pandangan sebagai mahasiswa.
“Banyak pendedahan positif akan diterima mahasiswa sekiranya mereka terlibat dalam politik termasuk dari segi pengembangan pengalaman, membuat keputusan, mempraktikkan teori politik yang dipelajari dan sebagai.
“Sepatutnya sejak dari dulu mahasiswa ini dibenarkan terlibat sama dalam politik dan jangan sesekali melabelkan mahasiswa ini,” katanya.
Sehubungan itu Hilman berkata sekiranya cadangan itu diluluskan maka mahasiswa boleh memperluaskan pengalaman politik tanpa perlu bimbang akan dikenakan tindakan.
“Sekarang mana-mana mahasiswa yang terlibat dalam politik boleh dikenakan tindakan di bawah AUKU.
“Jadi saya percaya mahasiswa akan mendapat kebebasan yang sepatutnya sekiranya cadangan tersebut diluluskan nanti,” katanya.
Hilman kini berhadapan dengan tindakan disiplin kerana didakwa di bawah Seksyen 15(5)(A) AUKU kerana bersimpati dengan parti politik semasa pilihan raya kecil Hulu Selangor April lalu.
Presiden Gabungan Mahasiswa Islam Se-Malaysia (Gamis) Mohd Idris Mohd Yusoff berpendapat cadangan tersebut sesuai kerana mahasiswa juga ada hak untuk berpolitik.
“Saya memang setuju dengan cadangan tersebut dan ia menunjukkan kerajaan mula bersikap terbuka dalam hal ini.
“Selama ini mahasiswa dikongkong kerana tidak dibenarkan terlibat dalam politik. Jadi sekiranya diluluskan, maka secara tidak langsung mahasiswa boleh mengetahui selok-belok politik,” katanya.
Beliau berkata penglibatan secara terus golongan mahasiswa dalam politik boleh memberikan pendedahan awal selain melahirkan lebih ramai pemimpin masa depan.
“Jadi mahasiswa ini boleh mempelajari politik secara praktikal apabila merasai sendiri pengalaman tersebut.
“Jika berbanding dengan sekarang mahasiswa hanya pelajari tentang teori sahaja, ia tidak boleh menerangkan maksud politik sebenar kepada mahasiswa,” tambahnya.
Sementara itu Presiden Gabungan Pelajar Melayu Semenanjung (GPMS), Jais Karim berkata, penglibatan mahasiswa dalam politik sebenarnya tidak boleh dipisahkan kerana golongan itu adalah bakal pemimpin negara.
“Dengan penglibatan mahasiswa dalam politik mereka boleh melihat dan memahami sendiri apa yang dimaksudkan dengan politik secara lebih jelas lagi.
“Selain itu, saya melihat cadangan itu satu tindakan yang baik kerana ia boleh memberikan kesan positif kepada mahasiswa dan juga negara.
“Ini kerana kita mahu melahirkan ramai bakal pemimpin tapi selama ini mahasiswa disekat jadi saya melihat cadangan itu mampu melahirkan lebih ramai pemimpin yang bijak dna bagus,” katanya.
Bagaimanapun Jais berharap agar mahasiswa yang terlibat dalam politik dapat mengimbangi soal pelajaran dan politik.
Copyright © 2010 The Malaysian Insider
Subscribe to:
Posts (Atom)