Friday, April 30, 2010

Eye posting


3 hari berada dekat ward 2 hari berada di clinic, memang banyak pengalaman yang dipelajari. Banyak juga yang tidak dapat dilupakan…=)

"Nikmat Tuhanmu yang manakah yang engkau dustakan?" (Surah Ar-Rahman)

Eye clinic


The most memorable scene was being “ bombard” by Medical Assistant (MA) in front many patients. (Memorable ke?)

MA: Mari sini hah..buat eye drop. Saya nak tengok awak buat..saya dah tengok kawan awak buat..memang tak betol…!!siapa ajar buat mcm ni.. ( posting mate saya dah kena marah dulu)

(Saya dengan perasaan yang biasa sahaja mengambil eye drop dari my posting mate. In front of many patients, saya buat mengikut apa yang saya belajar..)

MA: Mcm ni ke awak buat? Betol ke?
Saya: mcm ni la saya belajar..(jawab saya,dengan pertanyaan dlm hati, adakah dia mahu melawak atau..benar2 marah??.)
MA: Betol ke?!! Siapa ajar awak ni, siapa ajar awak buat mcm ni??(Adoi..suara dia kuat sangat,sume patients yang duduk atas kerusi kat clinic tu tgk kat kami..memang dia marah..)
Saya: Salah ke?
MA: Awak tahu tak, kalau saya jadi CI awak dah saya bagi fail kat awak..(Adoi..)

Saya dah mula ragu-ragu…apa yang salahnya saya buat?

MA: ish..siapa ajar awak ni? Siapa?
Posting mate : CI kami..
MA: Siapa CI awak? Nama ape?name ape? (adoi perlu ke marah-marah mcm tu sekali…)

Mck yang berada ditepi auntie yang saya masukkan ubat mata tadi berada dekat kami..terharu seakan dia mahu membela kami yang terkaku depan tu..

Mck: “bekengnya (mck ni guna loghat Kelantan, maksudnya garang) cikgu…” MA terus pandang dia..(aik, takkan nak marah patients kot…) terus dia mengarahkan kami masuk bilik treatment. Kami mengekori dia. Dalam fikiran blurr…dan asyik tertanya-tanya mana silapnya yang kami buat..seorang patient masuk bilik tu..

MA: tengok saya buat.. mana salah yang korang buat..
(Kami terkebil-kebil tengok..)
MA: Ha’ah Nampak mane salah korang buat?
(kami tak tahu mana salah kami buat…same je..)
Saya: mcm same je..saya tak Nampak mane salah…
MA: Mari saya cakap..pertama kenapa saya bagi fail kat awak..satu ,awak tonyoh kepala patient..kedua, tips tu nak kena bulu mata patients..
(heh? Saya tonyoh?)
Saya: saya tonyoh?
MA: Awak letak atas kepala patients…(tonyoh ke?)

Kami terdiam..so, Kalau macam tu salah..nak kata apa lagi..

MA: Awak tahu tak yang awak buat tu salah?
Saya dan posting mate: owh…ok…( kalau mcm tu dia kata salah..kami nak kata apa lagi..dah itu yang kami belajar..)
MA: Salah tahu tak..awak Tanya la siapa CI awak…

Serba salah jadinya…tak tahu nak respon macam mana.. itu yang kami belajar..

Saya: ok..(Dengan masih lagi tengok kat dia dengan senyuman kami mahu belajar..)
MA: ni kenapa ni? Tak nak belajar ke? Saya pun malas nak ajar..
Saya dan postingmate : eh, nak belajar..
MA: korang dah spoil mood saya..tengoklah kalau saya rajin nak mengajar lagi..
Dia pun berlalu…adoi…saya dan postingmate berpandangan..

Nasib tak baik kot hari ni…

Lepas tu..semua posting mate yang lain juga turut menerima nasib yang sama..kena marah
Whatever..saya tidak kisah dia nak marah, nak ajar , nak tegur..but must be “mauizatul hasanah..” (secara berhikmah dan dalam unsur mengajar) bukannya dalam cara begitu..marah-marah.. I know he was the most experience person in that department..But, it was not enough for me to respect him. Even in medical practices, we have many style in performing procedure..that was what we learned. Placing hand on the forehead does not mean we “tonyoh” patient’s head. The rationale was to stabilize our hand, because some people might shake their finger/hand during insert eye drop…May Allah bless him..what I learned, when people got angry and moody like that..the best way to react might be “minta maaf” and being more humble..Sometimes, seek for forgiveness could become like water with fire.

Also not forget to Dr Zul, thanks a lot..Because give us chance to perform procedure and share his knowledge.

This was my memorable story in the clinic..hehe

Eye ward



Wednesday, April 28, 2010

ENT Posting

Praise only to Him because never stop give me His love and raise me with a lots of tests and learning, that were trained me be more adult.

One week in ENT clinic and ward tought me many things..
Ear Nose Throat (telinga hidung tekak) adalah tiga pancaindera yang amat berharga.

Situasi 1
Saya membelek-belek folder patient.. NPC (Nasal Pharyngeal Carcinoma), she looked very healthy..reading newspaper, eat “laksam”, smile at me and had good sleeping. “Mck sakit tak?” I asked her. “tak..” (pelik..cancer sakit biasanya,apatahlagi bila treatment chome mungkin maksud dia tak sakit masa saya tanya..) she smiled at me. “orang tengok mck macam sihat kan? Orang tak sangka mck sakit..mck pun tak tahu mck ada barah kat dalam hidung..ingatkan sakit-sakit biasa..” she explained. “bila lagi mck sakit..?” even though in her folder already stated that she have the disease in 2008, I just want to know her remote memory. “tak silap mck dalam 2 tahun lepas..dulu,mula-mula sakit hanya keluar darah ikut hidung..mck datang hospital lepas tu doctor suruh mck pergi hospital kuala lumpur. Kat sana doctor bagitahu mck ada barah..kat sana tak ada chemo lagi untuk mck masa tu, mck buat radio theraphy saja. Bila kat kuantan ada chemo, doctor kat sana suruh mck datang sini pula…” long explanations she gave to me and ended with sweet smile. She went to hospital for 5 days to have her chemotheraphy.

Sungguh,nikmat sihat bila-bila sahaja Allah boleh tarik..saya kagum dengan dia. Bagi saya, senyuman itu menyimpan seribu perasaan tetapi saya yakin didalamnya terselit perasaan redha dengan qada dan qadar Allah. May Allah give her a strength and may all her sickness will purified all her sins.

Situasi 2
Scene that I cannot forget..kena “bombard” dengan audiologist.. huhu...at first feel very uneasy. Why she so arrogant? Hmm..
But, I reflect to my self..Allah to test me..its ok, its always be like that..in long journey I’ll find many kind of people in somehow this kind of people teach me “not to behave” like that if I don’t want other people feel like what I feel right now..
May Allah bless her…

Situasi 3
Moral of the story..never used cotton buds to eradicate itchy in your ears because it could make your cerumens/ waxes blocked your hearing..

Nikmatnya.. antara peluang yang diperolehi..mempelajari kehidupan dengan melihat kehidupan orang lain..
With these oppurtunities,many other stories were showed me how life it was..
I believe..i'll find others stories more and more in the future..


p/s: life is learning..=))

Tuesday, April 27, 2010

Ketika "kita" malas menulis

Menulis dalam Islam adalah “kewajibankedua setelah perintah untuk membaca”. Menulis berarti menyimpan apa yang telah kita baca dalam sebuah media yang bisa diakses oleh siapa saja. Membaca dan menulis adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan. Dengan tulisan, kita bisa berdakwah(menyebarkan kebenaran), mengajari, menyebarkan ide dan pemikiran, melontarkan gagasan, menyampaikan kritikan atau hanya sekedar memberi tanggapan. Sebaliknya, dengan tulisan seseorang bisa juga menyebarkan kebatilan, merusak moral, mem-provokasi, menghina, menghasut, memfitnah, dan berbagai propaganda yang akan membawa kepada kehancuran lainnya.

Dengan tulisan, seseorang bisa mencoba merancang dan merumuskan bentuk peradaban dan masa depan impian atau kehidupan ideal yang didambakan. Banyak bukti sejarah yang membenarkan asumsi ini. Misalnya; bagaimana dahsyatnya kekuatan novel ”Ayat-ayat Cinta” dan ”Ketika Cinta Bertasbih” karya Habiburrahman El-Shirazy sanggup membius ribuan remaja Muslim Indonesia, putra dan putri dengan berbagai pesan Islamnya, sehingga banyak sekali diantara mereka yang bermimpi dan berjuang menjadi jelmaan(reinkarnasi) tokoh-tokoh yang digambarkan dalam novel tersebut, seperti Fahri, Azam dan sebagainya. Dalam novel tersebut mereka digambarkan sebagai aktor yang benar-benar mengaktualisasikan nilai-nilai Islam ke dalam realita kehidupan sesungguhnya. Pribadi mereka diungkapkan bak seorang aulia yang memilki akhlak paripurna.

Hasan Al-Banna pendiri organsisasi ”Ikhwanul Muslimin” di Mesir juga pernah menulis berbagai wasiatnya kepada umat Islam. Tulisan-tulisan yang pada akhirnya dibukukan itu sanggup membangkitkan semangat dan gelora pergerakan Islam(Harakah Islamiah) diberbagai belahan penjuru dunia untuk bangkit mengejar ketertinggalan dengan tanpa melepaskan nilai-nilai Islam sebagai prinsip hidup yang konsepsional dan fundamental. Kita tahu, bahwa kumpulan tulisan Hasan Al-Banna dalam bentuk surat wasiat yang kemudian diberi nama ”Majmu’ Rasail” itu, ternyata sanggup membangkitkan kembali semangat jihad umat Islam melawan berbagai bentuk penjajahan. Saat ini, hampir semua pergerakan Islam di dunia lahir karena terinspirasi dari kekuatan perjuangan, teladan dan surat wasiat Hasan Al-Banna tersebut.

Begitu juga buku-buku yang dikarang oleh penulis berkaliber dunia lainnya, seperti; Yusuf Al-Qardhawy yang mengupas berbagai persoalan kekinian umat Islam. Buku-buku beliau tersebut kita ketahui saat ini telah dijadikan sebagai referensi(buku pegangan) wajib maupun sekedar buku pendukung materi kuliah oleh para mahasiswa di berbagai perguruan tinggi Islam di hampir seluruh dunia. Buku-buku tersebut memiliki kekuatan yang sangat dahsyat dalam rangka merintis berbagai transformasi sosial dunia Islam ke arah yang lebih maju. Pun demikian dengan tulisan atau opini-opini yang dimuat di berbagai media lokal di Aceh yang diyakini juga memiliki pengaruh yang cukup signifikan dalam membawa umat ke arah perubahan menuju Aceh Darussalam yang diimpikan.

Contoh lainnya adalah; Samuel Huntington yang menulis ”disertasi” doktoralnya tentang ”Benturan Peradaban”, antara peradaban Barat(Kristen, Yahudi dan sebagainya) dengan peradaban Dunia Timur(Islam). Disertasi tersebut pada akhirnya kita ketahui menjadi rujukan Dunia Barat dalam menilai dan menyikapi kebangkitan dunia Islam(as-shahwah Islamiah). Huntington meyakini dan menulis angan-angannya bahwa setelah Amerika memenangkan Perang Dunia II, maka lawan mereka berikutnya yang akan dan harus dihadapi adalah ”umat Islam”. Efek besar dari tulisan (disertasi) Huntingtin tersebut kini menjadi aksi nyata eksistensi dunia barat yang dirasa oleh hampir semua umat Islam diseluruh bagian dunia. Hampir disemua lini dan segmentasi tatanan kehidupan negara-negara Islam berada dibawah cengkeraman Amerika-Barat.

Bahkan, selain negera-negara Islam yang terjajah secara pendidikan, ekonomi, akhlak-moral dan politik, teori dan pemikiran Huntington tersebut juga terwujud nyata dalam penjajahan sungguhan negara Barat terhadap dunia Islam. Misalnya; penjajahan Amerika dan sekutunya di Afghanistan, Irak dan sebagainya. Kekuatan sebuah tulisan kadangkala juga bisa bernada fitnah atau propokasi sehingga bisa mengajak kepada pertumpahan darah dan kehancuran. Misalnya; ”Ayat-Ayat Setan” karya Salman Rushdi, seorang penulis keturunan Pakistan yang bermukim di Inggris. Tulisannya pernah memancing kemarahan umat Islam di seluruh dunia, penyebabnya adalah karena dalam bukunya tersebut ia menghina Muhammad Saw sang Rasul umat Islam. Begitu juga Freddy S, seorang novelis yang menulis berbagai novel seksual dan vulgar di nusantara yang banyak mengumbar nafsu syaithani. Novel-novelnya tersebut sangat ampuh untuk menghancurkan moral dan akhlak generasi Islam dan putra putri bangsa Indonesia secara umum.

Inilah sekilas gambaran singkat dahsyatnya kekuatan sebuah tulisan. Ia bisa membawa kepada kebangkitan sebuah peradaban, atau sebaliknya kepada kehancuran moral dan semua tatanan kehidupan umat manusia lainnya. Ketika tulisan-tulisan yang mengajak kepada kebenaran menjadi minim maka tulisan-tulisan kehancuran akan bertaburan dan menghancurkan.

Kekuatan ”Menulis” dalam Sejarah Islam

Menulis memiliki peran yang sangat urgen dalam sejarah kejayaan umat Islam beberapa abad silam. Semua ulama yang menjadi arsitek peradaban dan kejayaan Islam masa lalu adalah para penulis ulung yang telah menghasilkan berbagai buah karya mereka yang sampai saat ini masih menjadi rujukan umat Islam sedunia dalam berbagai disiplin keilmuan. Bahkan, Barat yang kemajuannya hari ini telah jauh meninggalkan dunia Islam ternyata pernah mengekor pada kemajuan umat Islam masa silam.

Dalam sejarah Islam, akan kita dapati pakar-pakar keilmauan mayoritas adalah para ulama. Kedokteran, geografi, oftik, kartografi, farmasi, kimia, astronomi, matematika, dan yang lainnya. Patut untuk di banggakan, ketika Eropa di abad pertengahan hanya memiliki seorang jenius bernama Leonardo da Vinci yang mumpuni dalam beberapa bidang keilmuan, ternyata umat Islam memiliki puluhan tokoh yang memiliki multiple intelligence. Sebagai contoh, kejeniusan Ibnu Sina dibidang kedokteran menghasilkan karya menumental Al-Qanun Fi Ath-Thibbi, Asy-Syifa dan yang lainnya. Ibnu Rusyd yang faham dengan sangat baik filsafat Yunani, sehingga mampu memberikan koreksi dan catatan kaki atas kekeliruan yang ada didalam buku mereka ternyata juga seorang faqih yang dari tangannya lahir Bidayah-Al-Mujtahid, sebuah rujukan perbandingan madzhab dalam ilmu fiqih yang sampai sekarang tetap diperhitungkan. Belum lagi Al-Khawarizmi pencipta Al-Jabar (ilmu ukur/Matematika) yang fenomenal, Al-Haitsam Bapak ”optik” sekaligus penemu Kamera Analog. Al-Idrisi bapak kartografi dari pulau Sisilia. Al-Biruni, Ibnu Khaldun, dan tokoh-tokoh Islam lainnya.

Galileo yang terkenal dengan teleskopnya ternyata kalah awal oleh ulama-ulama di Baghdad yang telah lebih dahulu menciptakan observatorium untuk mengamati pergerakan dan fenomena bintang- bintang. Al-kohol, al-kalin, sinus, kosinus, tangent, azimuth, natir dan istilah-istilah lain dalam berbagai disiplin ilmu lahir dari rahim keilmuan kaum muslimin. Begitu pula dibidang Fiqih, Hadits, Tafsir, Ilmu Kalam, dan sebagainya. Semua itu hadir karena mereka memegang teguh tradisi keilmuan, yaitu menulis disamping tradisi membaca pada sisi yang lain.
Dan berbagai kemunduran umat Islam dewasa ini bisa dipastikan karena tradisi menulis setelah membaca yang pernah dipopulerkan oleh para ulama masa lalu telah ditinggalkan. Umat Islam malas ”membaca dan menulis”. Melalui tulisan diyakini peradaban impian akan bisa diraih. Melalui tulisan fakta mengatakan sebuah kemajuan akan bisa dicapai. Melalui tulisan jelas kebenaran akan mudah tersampaikan.

Sampai disini, kita bisa membayangkan bagaimana dahsyatnya kekuatan sebuah tulisan. Ia bisa menjadi senjata melawan kezaliman ketika meriam telah dihancurkan, ketika senapan dan mesiu telah tenggelam dalam lautan. Maka, adalah wajar jika di era ”Orde Baru” Soeharto yang mantan presiden kita itu begitu gencar memberangus dan mengejar-ngejar para penulis. Sebab, Soeharto meyakini kekuatan pena lebih dahsyat daripada senapan, lebih tajam daripada ujung pedang. Maka, ketika kita ”malas menulis” yang akan terjadi adalah berbagai ketimpangan dan bahkan penjajahan. Wallahu a’lam bisshawab.

Dipetik dari http://www.eramuslim.com

p/s:  Yuk, paksa diri untuk menulis..=)

Saturday, April 24, 2010

Khas buat Adik-adik yang dirindui..

Alhamdulillah sudah masuk dua minggu adik-adik bercuti di kampung (bagi yang ambik semester). Tentu banyak hak-hak keluarga telah ditunaikan bukan? Bagi adik-adik yang sedang bertarung untuk menghadapi exam end blok dan Pro Exam, moga Allah permudahkan urusan antunna.. bukanlah segalanya disandarkan atas usaha kita semata-mata.. tetapi pertolongan Allah..

Rasulullah bersabda: Sungguh mengagumkan urusan orang mukmin. Seluruh urusan atau keadaan mereka sentiasa mengandung kebaikan. Yang demikian tidak terjadi kecuali hanya pada orang mukmin. Jika ia mendapatkan kesenangan, ia bersyukur. Hal itu mereupakan suatu kebaikan. Dan jika ia tertimpa kesusahan, ia bersabar. Itu juga merupakan kebaikan” (HR Muslim)

Indah bukan? Begitu mudah peluang kebaikan terbentang dihadapan kita. Cuma menanti bagaimana kita menyantuni setiap detik yang kita lalui selari dengan peranan kita sebagai seorang muslim.
Buat adik-adik, akak minta maaf kerana lambat update bloq ni..jazakillah asma’ kerana remind akak.Salah seorang dari antunna ada tanya akak, apakah sebenarnya konsep tawakal?

Menurut sebuah buku, ada dua kata yang akrab dengan kata Tawakal, iaitu kata ikhtiar dan kata tawakal. Ikhtiar adalah melakukan proses semaksimal mungkin dengan fisik atau raga,  setelah proses tersebut dilakukan, kini giliran hati atau jiwa untuk bersikap pasrah secara penuh kepada ketentuan Allah swt.

Seorang yang kehilangan  handphone, motor, kereta, atau apa-apa sahaja yang dimilki, jangan mengaku tawakal, kalau cara menyimpan barang-barang tersebut sebarangan. Seperti meletakkan handphone merata-rata, tidak kunci kereta ketika meninggalkannya dan sebagainya. Sebagaimana juga seseorang yang sakit, jangan terburu-buru mengatakan tawakal, sebelum ia melakukan usaha untuk berubat mencari kesembuhan.

Tawakal adalah sikap yang dipilih setelah seseorang melakukan usaha yang maksimal. Allah berfirman, “dan barangsiapa yang bertawakal kepada Allah,niscaya akan dicukupkan keperluannya" (65:3)
Ayat lain “ apabila kamu membulatkan tekad, maka bertawakallah kepada Allah” (3:159)

Agar memiliki hati yang selalu berpasrah penuh kepada Allah SWT, disamping ada usaha dan perjuangan yang harus kita lakukan, kita juga hendaknya memohon pertolongan Allah, sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah dalam berdoa..

Dari Abdullah bin Abbas ra, ia berkata, “ sesungguhnya Rasulullah saw bersabda ‘Allahumma laka aslamtu wa bika amantu wa ‘alaika tawakkaltu wa ilaika anabtu wabika khashamtu, allahumma a’udzu bi ‘izzatika la ilaha illa anta an tudlillanii, antal hayyulladzi la yamut, wa jinnu wa insu yamutun’ (Ya Allah, hanya kepadaMu aku berseah diri hanya kepadaMu aku percaya sepenuh hati, hanya kepada Engkau lah aku bertawakal, dan hanya kepada kepada Engkaulah aku kembali, dan untukMu lah aku berjuang. Ya Allah aku berlindung dengan kemuliaanMu yang tiada Tuhan selain Engkau dan aku mohon supaya Engkau tidak menyesatkan diriku. Engkau adalah zat yang Maha Hidup yang tidak pernah mati sedangkan jin dan manusia mereka semua akan mati (HR Bukhari Muslim)

Semoga Allah permudahkan usaha adik-adik dalam membuat persediaan peperiksaan. InsyaAllah, sekiranya kita menunaikan hak Allah, Allah pasti akan menunaikan hak kita. Yakinlah, rezeki, Allah yang tetapkan..

Adik-adik yang dirindui, gunakan kesempatan masa cuti ini dengan sesuatu yang bermanfaat..gunakan waktu yang lapang itu untuk membina diri... kerana, fitnah masa akan datang pada bila-bila masa sahaja.
Jangan lupa yang paling penting jaga mutabaah ibadah..kerana ia adalah engine utama pembersih hati kita.

Dan tidaklah sesuatu dipandang oleh Allah melainkan hati kita..
Wallahua’lam.
“mencari Redha Allah”

Friday, April 2, 2010

Kebahagiaan hari ini : Hasil doa orang lain?


Pernah tak dalam suatu masa kita merasakan bahawa hari itu kita cukup tenang, cukup senang walau pada hakikatnya pada hari itu terlalu banyak kesulitan dan halangan yang harus kita lalui. Terkadang kita merasakan mudah melalui sesuatu dan sekiranya difikir dengan akal kita ini, mustahil kita melaluinya dengan mudah jika bukan kerana pertolongan Dia..dan itu semua pernah kita ‘merasa’ kan?

Itulah hakikatnya sunnatullah hidup ini..apa yang kita miliki sekarang bukannya atas sekadar usaha kita semata..bukan sekadar jerih payah kita, bukan sekadar tangis sendu kita..tetapi, mungkin kerana doa-doa orang-orang yang menyayangi kita..betapa mungkin ada insan-insan yang telah menadah tangan kepadaNya memohon kebaikan untuk kita dengan linangan air mata. Dengan penuh rasa cinta. Kerana,kebahagiaan kita adalah kebahagiaannya juga, tangis kita, juga kesedihan buat mereka. Kerana keikhlasan cinta mereka itulah doa-doa yang di lantun padaNya itu diperkanankan Allah.. dan kita hari merasai kebahagiaan kehidupan ini hasil dari doa-doa mereka..Alhamdullillah..

Rasulullah pernah bersabda, doa yang didoakan oleh saudaranya tanpa diketahui orang itu adalah doa yang mustajab yang akan diterima oleh Allah. Betapa dalam kehidupan ini,kita sangat-sangat memerlukan doa orang lain buat diri kita. Untuk itu, belajarlah untuk mendoakan orang lain walau pun kita tidak diminta untuk melakukannya..kerana mungkin, saat kita mengharapkan pertolongan dan kemudahan akan ada insan yang mendoakan untuk kita..sebagai mana Allah berfirman “hal jaza ul ihsan na illal ihsan” (tidaklah dibalas sesuatu kebaikan melainkan dengan kebaikan)…bukan kah juga kita pernah mendengar saat kita mendoakan buat saudara kita, para malaikat juga mengamin untuk kita..subhanallah..

“Ya Allah permudahkan hati ini..untuk mencintai saudaraku melebihi cintaku pada diriku sendiri..”
Semoga Allah permudahkan dan perlembutkan hati ini untuk melakukan kebaikan.

“mencari redha Allah”