Tetapi, suasana sebegitu jarang dilihat dalam masyarakat sekelilingku.. yang ku lihat ibu-ibu sibuk membeli kain-kain dan baju raya untuk ditempah. Yang ku lihat, insan-insan berkata “Puasa dah nak dekat, kena makan puas-puas”. Tidak kurang dengan iklan di televisyen yang menawarkan rancangan menarik-menarik untuk menyambut hari raya..masjid-masjid,surau-surau, madarsah-madrasah masih lagi sunyi dari kunjungan anak-anak muda. Yang menjadi pengunjung setia adalah mereka yang sudah mencecah usia golongan tua..
Walaupun begitu..sya’ban akan terus berlalu dan Ramadhan akan tetap kembali sebagaimana yang dikehendakiNya.
Justeru,hanya tinggal kita..bermakna kah Ramadhan kali ini adalah hasil kerja hati, jiwa dan diri kita. Mampukah Ramadhan kali ini menjadi madrasah pendidikan jiwa kita adalah juga bergantung kepada diri kita.. seandaianya Ramadhan itu laksana kemompong buat kaum muslimin yang akan melatih, membersih jiwa-jiwa mereka..justeru apa yang diharapakan adalah..apabila berlalunya Ramadhan..diri kita akan keluar laksana rama-rama yang sungguh cantik dan gagah terbang melawan angin dunia yang melalaikan.. Juga harapannya…agar bekal pendidikan ruh dan jiwa yang sang rama-rama dapat di dalam kepompong Madrasah Ramadhan mampu menyiapkan ia tangguh untuk menghadapi hari-hari seterusnya..
Pada hakikatnya Ramadhan adalah madrasah. Jika orang-orang yangmasuk melaksanakan dengan baik adab-adab madrasah ini, niscaya mereka akan menjadi manusia baru yang tidak seperti sebelumnya.
(Syaikh Sa’id Hawa)
“Semoga Allah melunakkan hati ini untuk tangguh membuat persiapan menanti Sang Ramadhan..”
No comments:
Post a Comment